news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Gus Baha beberkan alasan telah rajin shalat Dhuha masih miskin tak kunjung kaya raya.
Sumber :
  • Kolase Tangkapan Layar YouTube NU Online & iStockPhoto

Shalat Dhuha sampai Jungkir Balik Masih Miskin Malah yang Tak Pernah Ibadah Kaya Raya, Ini Jawaban Tegas Gus Baha

Gus Baha memberikan pemahaman alasan orang yang shalat Dhuha setiap pagi hari tidak pernah merasakan kaya raya dan hidupnya hanya selalu diwarnai kemiskinan.
Kamis, 13 Februari 2025 - 09:52 WIB
Reporter:
Editor :

Artinya, Allah SWT menginginkan hamba-Nya terus meningkatkan iman dan ketakwaan, dengan cara melalui pengamalan sunnah Dhuha.

Rasulullah SAW juga menganjurkan shalat Dhuha dilaksanakan, tanda mengutarakan rasa syukur atas kehidupan yang dijalani umatnya.

Namun demikian, takdir semua orang memiliki nasib yang berbeda-beda. Terkadang masih banyak mengalami kesusahan hidupnya dan sulit mendapatkan ekonomi yang cukup.

Sebaliknya, ada yang merasakan takdir sedari kecil telah bergelimpangan harta dan diwarnai kehidupan yang kaya raya.

Gus Baha memahami orang yang rutin shalat Dhuha mengapa masih saja miskin, padahal berusaha tidak meninggalkan ibadah sunnahnya sedikit pun.

Pendakwah bernama asli KH Ahmad Bahauddin Nursalim itu mengatakan sebenarnya ada alasan kehidupan masih diwarnai kemiskinan, meskipun tidak pernah meninggalkan shalat Dhuha walau sifatnya sunnah.

Setiap orang mukmin seharusnya menanamkan pola pikir yang masih masuk akal. Artinya, wajib berpikir nubuwwah selama menjalani kehidupannya.

Menurut Gus Baha, cara berpikir nubuwwah tidak akan memberikan salah langkah. Allah SWT mempunyai rencana terbaik kepada mereka.

Kisah mengapa orang yang merutinkan shalat Dhuha tetap miskin, terjadi di zaman dahulu dialami oleh orang Anshar setelah memeluk agama Islam.

Gus Baha menceritakan Rasulullah SAW mendapat protes dari orang Anshar tersebut. Hal ini mengingatkan kalangan Quraisy lebih dulu menerima manfaat yang cukup signifikan setelah masuk agama Islam.

Sebaliknya, orang Anshar merasa keberkahan yang diperolehnya sangat sedikit. Mereka menganggap telah terjadi tidak ada kesetaraan dan keadilan dari soal kedudukan antara Anshar dan Quraisy.

Ketidakadilan ini bermula dari orang Quraisy memperoleh kambing dan unta setelah memeluk agama Islam. Lebih parahnya lagi setelah mendapat dua jenis hewan itu langsung pulang.

Namun, orang Anshar selalu memberikan yang terbaik untuk selalu menemani Rasulullah SAW kemana pun.

Mereka menangis tersedu-sedu setelah mendapat penjelasan dari Rasulullah SAW, bahkan balik bersama-sama dengan beliau ke Madinah.

Bagi Gus Baha, kisah ini sebenarnya mengacu pada sikap tolong-menolong yang seharusnya terus dilakukan, tidak boleh berhenti meskipun adanya rasa cemburu dengan orang lain.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

16:39
05:06
00:56
02:33
00:57
00:57

Viral