Anggota TNI Bunuh Diri Diduga Depresi Karena Mahar Rp 250 Juta, Ustaz Khalid Basalamah: Makin Sederhana Makin Besar Berkahnya

tvOnenews.com - Seorang anggota TNI di Nusa Tenggara Timur (NTT) inisial AT ditemukan tewas gantung diri di sebuah pohon, diduga depresi karena tidak bisa berikan mahar senilai Rp 250 juta.

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak profesional seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Berdasarkan tayangan video viral di sosial media jasad korban tampak tergantung di sebuah pohon di hutan yang lebat.

Narasi yang viral di media sosial, korban tewas bunuh diri diduga lantaran tak menyanggupi permintaan mahar kekasihnya untuk menikah sebesar Rp250 juta.

Jasad korban pertama kali ditemukan warga pada Minggu 12 Januari di wilayah Rote Ndao.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Hariyanto membenarkan bahwa jasad pria yang ditemukan tergantung itu adalah anggota TNI.

"Benar, Anggota TNI inisial AT. Satuan Kodim 1627/Rote Ndao. Pada hari Minggu 12 Januari 2024 di wilayah Rote Ndao telah ditemukan gantung diri," ucap Hariyanto saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).

Hariyanto mengatakan, pihaknya kini tengah menyelidiki motif bunuh diri prajurit TNI tersebut.

"Motifnya masih diselidiki, kemungkinan masalah asmara," katanya.

Saat ini, jasad korban telah dibawa ke rumah sakit Ba'a guna dilakukan visum et repertum.

Korban dibawa ke rumah sakit Baa untuk dilakukan visum. Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan," bebernya. 

Mengenai mahar, apalagi jika wanita meminta dalam jumlah besar, bagaimanakah para ulama Islam pandangannya?

Anggota TNI Bunuh Diri Diduga Depresi Karena Mahar Rp 250 Juta, Ustaz Khalid Basalamah: Makin Sederhana Makin Besar Berkahnya (Sumber: Istimewa)

Berikut pandangan dari Ustaz Khalid Basalamah tentang mahar yang dalam hukum Islam merupakan pemberian wajib dari seorang suami kepada istrinya dalam rangka akad nikah sebagai tanda kesungguhan, penghormatan, dan penghargaan terhadap istri. 

Mahar disebut juga sebagai mas kawin dan hukumnya wajib, berdasarkan Al-Qur'an, hadits, dan ijma' ulama.

Apakah memang ketika menikah wanita memang berhak meminta mahar besar? 

Dalam ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa paling sedikit maharnya maka makin berkah pernikahannya.

“Makin sederhana makin besar berkahnya,” jelas Ustaz Khalid dalam ceramah yang diunggah di kanal YouTube Konten Sunnah.

Mahar yang umum ada di Indonesia adalah emas dan alat shalat, menurut Ustaz Khalid Basalamah itu sudah bagus.

“Misal seperangkat alat shalat, 5 gram emas,” tandasnya.

“Wanita yang sedikit maharnya, makin berkah pernikahannya,” sambungnya.

Hal ini sebagaimana hadis berikut ini.

"Sebaik-baik mahar adalah yang paling mudah (ringan)." (HR. Abu Dawud; Ahmad,; dan Hakim)

Kemudian dalam riwayat lain, disebutkan:

"Sesungguhnya pernikahan yang paling besar keberkahannya adalah yang paling mudah maharnya." (HR. Ahmad)

“Pernikahan bukan ajang penjualan anak,” pesan Ustaz Khalid.

“Ini semua tidak benar,” sambungnya.

Mahar kata Ustaz Khalid Basalamah tidak termasuk biaya pernikahan.

“Untuk hal itu keterlibatan kedua pihak, dalam Islam yang wajib mahar,” tandasnya.

“Boleh pestakan besar asal tidak menyusahkan, boleh-boleh saja, asal tidak melanggar syariat,” sambungnya.

Namun khusus untuk mahar dalam Islam tidak boleh memberatkan.

Wallahu’alam bishawab

(put)