Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gelar Standarisasi Dai ke-34.
Sumber :
  • Istimewa

Majelis Ulama Indonesia Gelar Standarisasi Dai ke-34

Rabu, 30 Oktober 2024 - 06:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Standarisasi Dai ke-34.

Dalam program Standarisasi Para Dai yang ke-34 ini, MUI mengajak para dai terutama dai muda untuk lebih adaptif dan saling bersinergi dalam dakwah.

MUI juga berharap agar para dai juga terus berkarya di tengah-tengah umat.

Menurut  Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud, pembangunan bangsa adalah suatu keharusan, dan peran dai harus difokuskan pada pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kualitas kehidupan umat.

“Tugas kita adalah membangun, bukan meruntuhkan. Dengan semangat membangun ini, kita berharap dai dapat berperan sebagai agent of change (agen perubahan) yang membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya di hadapan para peserta Standarisasi Dai yang digelar di gedung MUI Jakarta, dikutip tvOnenews.com pada Rabu (30/10/2024).

Kemudian Kiai Marsudi menyoroti pentingnya menjaga stabilitas dan persatuan di antara masyarakat Indonesia yang beragam.

Hal ini tentu dengan tujuan menghindari perpecahan yang justru akan merugikan umat.

"Kita perlu memahami bahwa membangun bangsa ini adalah ladang dakwah yang harus diisi dengan kebaikan dan maslahah bersama,” tandasnya.

“Perbedaan pendapat tidak masalah, tetapi jangan sampai menggerus persatuan bangsa,” tambahnya.

KH Marsudi mengingatkan, agar para dai memahami peran mereka sebagai teladan yang harus mampu membangun nilai dan karakter bangsa sesuai dengan prinsip Islam.

Hal ini karena dai memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemikiran.

“Dai adalah pemegang amanah untuk mempengaruhi pemikiran dan karakter masyarakat,” jelasnya. 

“Seorang dai harus bisa menjadi teladan, baik dalam lingkup kehidupan berbangsa maupun dalam lingkungan keluarga dan masyarakat,” sambung Kiai Marsudi.

Maka dari itu, menurut Kiai Marsudi di sinilah pentingnya sinergi dan kesatuan visi antara ormas-ormas Islam, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan MUI dalam menjaga harmoni dan stabilitas bangsa. 

Dia kemudian berharap, melalui standarisasi ini, para dai MUI dapat menjadi pilar-pilar utama dalam membangun Indonesia yang damai, harmonis serta penuh kebaikan.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjadikan bangsa ini sesuai dengan nilai-nilai agama yang kita anut,” tandasnya.

Sementara Ketua MUI bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis mengatakan bahwa apa yang dilakukan MUI tak lain untuk meningkatkan keterampilan para dai.

"MUI dan para dai akan bangun komunikasi, kita akan sharing dakwah, upgrading, berbagi pengalaman,” ujar KH. Cholil.

Maka dengan adanya program ini diharapkan, para dai akan memberikan dakwah yang bermanfaat bagi semua golongan.

“Mereka jadi dakwah yang kontributif bukan dakwah untuk kelompoknya sendiri,” harap KH. Cholil.

Standarisasi para dai adalah salah satu program MUI yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan agama masyarakat dan menciptakan suasana yang tenang dan damai. 

Dalam program Standarisasi ini, para dai akan diajarkan mengenai pengetahuan ilmu agama Islam, wawasan kebangsaan dan metodologi dakwah.(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
09:14
02:07
04:55
04:12
03:16
01:18
Viral