MUI Ingatkan Pemerintah Waspada Terkait Program Utusan Khusus Anti-Semitisme Kemenlu AS
- istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengingatkan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk mewaspadai program Utusan Khusus Anti-Semitisme yang dibentuk Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Program tersebut dinilai berpotensi membungkam kritik terhadap Zionisme Israel serta solidaritas kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengatakan Kemenlu Amerika Serikat telah membentuk kantor Special Envoy to Monitor and Combat Antisemitism, yang saat ini dipimpin oleh seorang rabi Yahudi bernama Yehuda Kaploun.
"Keberadaan kantor ini sangat erat kaitannya dengan gelombang perlawanan global terhadap Zionisme Israel dan pembelaan terhadap Palestina, termasuk di Amerika Serikat dan Indonesia," jelas Sudarnoto dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (26/12/2025).
Menurut MUI, istilah antisemitisme dalam praktiknya kerap disematkan kepada siapa pun yang mengkritik Zionisme Israel, melakukan advokasi, pembelaan, atau aksi solidaritas kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Bahkan, pada periode sebelumnya, pembela Palestina juga kerap dilabeli sebagai teroris.
"Pelabelan dan narasi seperti ini sangat menyesatkan dan berbahaya. Ini menjadi dasar bagi pemerintah Amerika Serikat untuk membatasi kebebasan berpendapat dan mengkriminalisasi solidaritas kemanusiaan," bebernya.
Sudarnoto menegaskan bagi MUI kritik terhadap ideologi Zionisme, penolakan terhadap penjajahan, serta kecaman atas pelanggaran hukum humaniter dan hak asasi manusia yang dilakukan negara Israel bukanlah antisemitisme.
"Pembelaan terhadap hak-hak rakyat Palestina adalah persoalan keadilan dan kemanusiaan universal, bukan kebencian terhadap agama atau etnis tertentu," ucapnya.
Bahkan ia menyebut penyamaan antara kritik terhadap Israel dengan antisemitisme sebagai kesalahan serius yang berpotensi menyesatkan opini publik dan menghambat upaya penegakan keadilan serta perdamaian internasional.
MUI juga menilai program Kantor Utusan Khusus Anti-Semitisme perlu diwaspadai karena dinilai menjadi instrumen politik Amerika Serikat yang menerapkan standar ganda dalam isu kebencian dan diskriminasi, membungkam kritik.
Serta mengabaikan pelanggaran HAM yang dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina.
Selain itu, MUI menyoroti rencana Yehuda Kaploun yang disebut ingin mengubah buku-buku ajar di Indonesia dengan memasukkan dan mengarusutamakan narasi antisemitisme.
Load more