- ANTARA/Ampelsa/aww
Kemenag Semprot Manajemen Garuda Indonesia, Masalah Penerbangan Pesawat Jemaah Haji Terulang Lagi
Terkini, ia menyampaikan bahwa, penerbangan pesawat Garuda kembali bermasalah sehingga beberapa kloter jemaah haji tidak diterbangkan secara bersamaan.
"Kami mencatat sampai hari ini sudah ada empat penerbangan yang pecah kloter. Maksudnya, satu kloter jemaah tidak bisa diterbangkan secara bersama-sama," imbuhnya.
Ia mengatakan potensi keterlambatan penerbangan akan kembali bertambah jika tidak ada langkah mitigasi dari manajemen Garuda Indonesia.
"Potensi ini masih bisa bertambah jika tidak dimitigasi dengan baik karena masa penerbangan jemaah ke Tanah Suci masih akan berlangsung hingga 10 Juni mendatang," jelasnya.
Permasalahan keempat meliputi tidak terbawanya barang jemaah haji di dalam pesawat, seperti tas kabin dan kursi roda.
Hal ini mengingat ada 11 kursi roda dan 120 koper kabin yang tidak terbawa dialami penerbangan jemaah haji kloter 28 dari Embarkasi Solo (SOC-28).
Tentu peristiwa tersebut merepotkan petugas yang menolong dalam mengangkut barang bawaan jemaah haji saat tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
"Ini bahkan tidak ada informasi dari Garuda. Padahal petugas haji pontang panting terus mencarinya. Belakangan kita tahu bahwa 11 kursi roda dan 120 koper kabin itu tidak terbawa dan baru diterbangkan bersama pesawat yang memberangkatkan kloter 33 Embarkasi Solo atau SOC 33," beber Anna.
Anna menegaskan pihak Garuda Indonesia segera minta maaf dan membuka kompensasi kepada jemaah haji yang telah dirugikan mereka.
"Garuda harus segera melakukan perbaikan ke depan," pungkasnya. (put/mch/hap)