news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ternyata Begini Kronologi Siswa Pahoa yang Diduga Jatuh dari Lantai 8.
Sumber :
  • dok.kolase tvOnenews.com-antara

Siswa Sekolah Pahoa di Gading Serpong Tewas Jatuh dari Lantai 8, Alumni Pahoa Ikut Bersuara: Guru-guru Gak Peduli...

Tragedi di Sekolah Pahoa Gading Serpong tengah jadi sorotan, seorang siswa tewas jatuh dari lantai 8, alumni ungkap budaya bullying dan sikap guru.
Kamis, 6 November 2025 - 15:04 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Kabar duka datang seorang siswa laki-laki kelas VIII Sekolah Terpadu Pahoa, Gading Serpong, Tangerang, Banten, dikabarkan tewas usai jatuh dari lantai 8 gedung sekolahnya.

Tragedi ini langsung menyita perhatian publik dan memunculkan banyak pertanyaan mengenai penyebab di balik peristiwa mengenaskan tersebut.

Pihak kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penyebab jatuhnya korban.

Namun, di media sosial, terutama di X muncul spekulasi bahwa siswa tersebut menjadi korban bullying di lingkungan sekolah.

Salah satu suara yang cukup keras datang dari thread seorang alumni Sekolah Pahoa yang mengaku memiliki pengalaman serupa semasa bersekolah di sana.

Dalam unggahan yang kini viral, alumni tersebut menulis panjang lebar tentang pengalamannya semasa menjadi siswa dan menyoroti sistem bimbingan serta moralitas yang selama ini dijadikan nilai jual sekolah.

“Saya alumni Pahoa yang masih update dengan angkatan bawah. Dari info yang beredar dari adik kelas, korban merupakan korban bullying,” tulisnya di X.

Unggahan netizen yang mengaku alumni Pahoa
Sumber :
  • X/fapperswagger

 

Ia menambahkan bahwa budaya bullying di Sekolah Pahoa sudah lama menjadi masalah yang tidak terselesaikan.

“Di Pahoa, jam pelajaran ‘BK’ itu ada dua jenis: bimbingan konseling dan moral (di zi gui). On paper, it looks nice, materi tentang hormat ke orang tua, disiplin terhadap diri sendiri, persahabatan. Tapi kenyataannya, itu semua BULLSHIT kalau bullying masih ada. GA BERGUNA kalau eksis-eksisan dan pengucilan masih ada. GA ADA INTINYA kalau guru-guru (& bahkan guru BK!!) gak peduli dengan bullying yang terjadi,” lanjutnya dengan nada geram.

Alumni tersebut juga menjelaskan bahwa sistem “moral class” di sekolah hanya sebatas formalitas di atas kertas.

Ia mengungkapkan bahwa pelajaran moral atau zi gui hanya diisi dengan survei kepada orang tua untuk menilai perilaku anak mereka di rumah, tanpa evaluasi nyata terhadap kondisi siswa di sekolah.

"Materi di zi gui ini hanya sebatas angket yang dibagikan ke ortu untuk ‘survey’ perilaku siswa di rumah. Tapi, apa itu ngejamin siswa benar-benar bermoral?” tulisnya lagi.

Unggahan tersebut menjadi viral karena banyak yang merasa memiliki pengalaman serupa.

Pengunggah thread sendiri mengaku pernah melapor ke guru atau pihak sekolah tentang tindakan bullying namun tidak mendapat tanggapan serius.

Dalam unggahan lanjutan, alumni itu juga menuturkan pengalaman pribadinya yang pernah meminta pertolongan kepada wali kelas dan guru BK.

Namun, respons yang didapat justru sangat mengecewakan.

“Dulu aku pernah minta tolong wali kelas dan guru BK untuk take my bullying case seriously. Tanggapannya: ‘Laoshi A: ntar dulu, Pahoa lagi akreditasi. Tunggu prosesnya selesai ya, jangan sampai ganggu prosesnya.’ Ini bikin sakit sampai sekarang. Makan tuh akreditasi A lo,” tulisnya dengan nada penuh kekecewaan.

Kabar ini membuat publik menyoroti kembali pentingnya peran guru dalam menangani kasus bullying di lingkungan sekolah.

Sementara itu, kronologi kejadian di lapangan masih terus didalami oleh pihak kepolisian.

Berdasarkan keterangan dari Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Agil, peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 07.13 WIB.

"Korban diduga terjatuh dari lantai 8 (balkon luar) gedung sekolah dan kemudian menimpa kanopi di area pintu kedatangan,” ujarnya.

Ketika ditemukan, korban masih dalam kondisi bernapas dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Namun, sekitar pukul 19.25 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.

“Setelah di rumah sakit, korban dinyatakan meninggal,” ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Wira Graha Setiawan.

Pihak Sekolah Terpadu Pahoa memilih untuk tidak memberikan komentar panjang dan menyatakan telah menyerahkan seluruh proses penyelidikan kepada Polres Metro Tangerang Selatan.

Namun, warganet terus mendesak agar pihak sekolah lebih transparan dan tidak menutupi fakta jika benar kasus ini berhubungan dengan tindakan perundungan. (adk)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral