- Istockphoto
Inovasi AI Real-Time, Data Real-Time Jadi Tulang Punggung AI Modern Confluent Cloud AWS Marketplace
tvOnenews.com - Kecerdasan buatan (AI) kini tengah mengalami lompatan besar dalam berbagai sektor, mulai dari industri teknologi, keuangan, hingga layanan publik.
Munculnya AI agents sistem cerdas yang dapat menjalankan tugas secara otonom, menandai babak baru dalam otomatisasi digital.
Namun, seiring berkembangnya teknologi ini, muncul pula tantangan baru: bagaimana memastikan sistem AI mendapatkan akses ke data yang akurat, real-time, dan dapat diandalkan.
Masalah utama yang dihadapi pengembang AI saat ini bukan hanya soal kekuatan pemrosesan, tetapi juga kualitas dan ketersediaan data.
Tanpa aliran data yang terus diperbarui, model AI berisiko menghasilkan keputusan yang terlambat, keliru, atau tidak relevan.
Inilah yang disebut banyak ahli sebagai "data latency trap" jebakan akibat keterlambatan dan isolasi informasi.
Mengatasi tantangan ini membutuhkan platform yang bisa menghadirkan data sebagai fondasi yang hidup, bukan sekadar arsip.
Menjawab kebutuhan tersebut, berbagai perusahaan teknologi mulai berkolaborasi dalam membangun solusi berbasis data real-time.
Salah satu langkah nyata datang dari Confluent, perusahaan pelopor streaming data, yang kini menghadirkan Confluent Cloud dalam kategori AI Agents and Tools di AWS Marketplace.
Inisiatif ini diharapkan mampu mempercepat pengembangan dan penerapan AI yang lebih adaptif, efisien, dan siap pakai.
- Istockphoto
Kolaborasi Strategis untuk AI Masa Depan
Confluent Cloud merupakan platform streaming data cloud-native yang dirancang untuk membuat data “bergerak” dengan aman dan terstruktur di seluruh organisasi.
Dengan integrasi barunya di AWS Marketplace, pengguna kini bisa menemukan dan menggunakan layanan ini dengan lebih mudah melalui akun AWS mereka.
Tujuannya jelas: membantu organisasi membangun dan menjalankan AI agents secara lebih cepat dan terukur.
“Silo data adalah penghalang terbesar untuk membuat agen AI yang benar-benar siap untuk perusahaan,” ujar Shaun Clowes.
“Tanpa akses nyata ke data real-time yang dapat dipercaya, bahkan model AI yang paling canggih sekalipun tidak dapat memenuhi janjinya.”