- Antara
Babak Baru Perjalanan Hidup Hercules dan John Kei, Preman Legendaris yang Sempat Menggenggam Tanah Abang Jakarta
Saat itu, Fernando bekerja sebagai petugas parkir sekaligus keamanan di Cafe Bengkel. Selesai bertugas, sekitar pukul 02.00 WIB, Fernando memasuki sebuah mobil Toyota Kijang di area parkir tempatnya bekerja.
Di dalam mobil tersebut terdapat dua pemuda bernama Rifani dan Andi. Terjadi percekcokan dalam mobil tersebut sehingga mengakibatkan Fernando Helio Parada ditikam oleh Rifani di bagian punggung.
Setelah ditikam, Fernando Helio Parada dilempar dari mobil dan ditolong oleh teman-temannya. Sementara, Rifani dan Andi melarikan diri menggunakan mobil tersebut.
Fernando yang terluka dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Kebayoran Baru, namun dalam perjalanan nyawanya tidak dapat ditolong.
Kemudian, pagi harinya, jasad Fernando Helio Parada dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Pihak polisi pun saat itu disebut meminta mayat Fernando Helio Prada untuk diautopsi.
Kembali ke tujuan Hercules datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Emosi Hercules cs meledak saat itu dikarenakan autopsi yang dilakukan dokter Agus terhadap Fernando Helio Parada.
Dalam berbagai sumber disebutkan, pada Selasa (31/10/2000), pukul 12.30 WIB, rekan-rekan Fernando Helio Parada melakukan protes karena merasa tidak terima jasad Fernando Helio dipenuhi jahitan.
Mereka memprotes dokter yang melakukan autopsi karena ditudingnya dilakukan tanpa persetujuan keluarga.
Namun dalam buku berjudul Indonesia X-File itu, pihak rumah sakit Cipto Mangunkusumo justru mengaku sudah membicarakan dan mendapat izin dari keluarga korban.
Rekan-rekan Fernando Helio Parada saat itu menduga dan menuduh dokter telah mencuri organ-organ penting dari tubuh temannya.
Ketegangan itu semakin memuncak ketika Hercules datang. Mereka memaksa masuk ruang kerja para dokter.
Saat itu, dr Mun'im yang pernah mengotopsi jasad Munir, mencoba menenangkan Hercules dan teman-temannya yang sedang emosi.
Adapun dr Mun'im, saat itu menjelaskan bahwa organ Fernando Helio Parada tidak ada yang hilang dan mencoba memberitahu prosedur autopsi yang dilakukan.
Namun, saat itu dr Mun'im justru dijadikan sandera agar membuka kembali jahitan jasad Fernando Helio.
Kakak dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Agus Purwadianto juga saat itu mencoba untuk ikut menjelaskan kepada Hercules dan teman-temannya yang sedang emosi, namun tidak didengar.
Justru, Agus Purwadianto malah dibogem hingga bibirnya berdarah.
Saat itu, pihak rumah sakit Cipto Mangunkusumo pun langsung menghubungi kepolisian.
Buntut kejadian tersebut, para dokter forensik RSCM pun mogok kerja selama tiga hari akibat trauma dengan aksi protes Hercules cs.
Namun pada akhirnya, akibat ulah Hercules dan tiga rekannya itu, mereka saat itu ditangkap dan diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.