news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT).
Sumber :
  • IST

Optimis Bangkit, Pengamat: Industri Tekstil Sedang Bertransformasi, Bukan Runtuh

Di tengah peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, suara kritis datang dari pengamat industri tekstil, Joni Tesmanto, S.Sos, MM, dari Panca Sakti University. 
Kamis, 21 Agustus 2025 - 19:00 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Di tengah peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, suara kritis datang dari pengamat industri tekstil, Joni Tesmanto, S.Sos, MM, dari Panca Sakti University. 

Ia menegaskan bahwa narasi krisis yang kerap digulirkan sebagian pihak justru menyesatkan dan berpotensi merugikan industri tekstil nasional.

“Industri tekstil Indonesia sedang bertransformasi, bukan runtuh. Narasi krisis yang dibesar-besarkan hanya akan menakut-nakuti investor dan merugikan bangsa sendiri,” ujar Joni.

Menurutnya, sejumlah asosiasi yang semestinya menjadi wadah aspirasi dan mitra pemerintah malah kerap mengambil alih narasi publik, menyebarkan pesimisme, bahkan mengedepankan agenda kelompok tertentu. 

Padahal, lanjut Joni, kondisi di lapangan menunjukkan kinerja sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) tetap solid, baik dari sisi investasi maupun ekspor.

Data terbaru mendukung pernyataan tersebut. Hingga kuartal I 2025, investasi baru di sektor TPT mencapai Rp5,40 triliun dengan tambahan 1.907 tenaga kerja, menjaga total lapangan kerja tetap di kisaran 3,76 juta orang atau hampir 20% dari seluruh tenaga kerja manufaktur. 

Dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor TPT tembus US$2,99 miliar, naik 1,53% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Bahkan, laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi baru TPT pada kuartal II 2025 melonjak menjadi Rp10,21 triliun dengan pertumbuhan 4,35% (yoy), serta memberi kontribusi 0,95% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB Pemuda Muslim ikut mengomentari fakta ini.

"Kemerdekaan sejati industri tekstil hanya akan lahir dari kolaborasi, bukan dominasi. Dengan kebersamaan, Indonesia dapat menjadikan tekstil bukan sekadar industri padat karya, tetapi juga motor kemandirian ekonomi menuju Indonesia Emas 2045". Pungkas Supriyadi, Waketum PB Pemuda Muslim.

Pemerintah pun sejalan dengan pandangan tersebut. Semangat kemerdekaan, menurut pemerintah, harus diartikan sebagai upaya melepaskan diri dari segala bentuk dominasi, baik asing maupun internal, yang berpotensi menghambat produktivitas.

Momentum kemerdekaan tahun ini diharapkan menjadi pengingat bahwa masa depan industri tekstil tidak boleh dikungkung oleh kepentingan sempit. Dibutuhkan kebersamaan, optimisme, serta komitmen seluruh pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem TPT yang sehat dan berdaya saing tinggi.

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral