news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi IHSG..
Sumber :
  • Antara

IHSG Meroket Hampir 100 Poin! Sentimen Positif Angkat Bursa Indonesia

IHSG melesat 1,59% ke 6.334,57 di tengah upaya BI menstabilkan rupiah. Saham unggulan dan bursa Asia menguat, sementara Wall Street bergerak variatif.
Rabu, 26 Maret 2025 - 09:21 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Pada Rabu, 26 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka dengan lonjakan signifikan, naik 98,95 poin atau 1,59% ke posisi 6.334,57. 

Indeks LQ45, yang mencakup 45 saham unggulan, juga mengalami peningkatan sebesar 16,73 poin atau 2,40% ke posisi 714,74.

Rupiah Melemah, BI Turun Tangan

Penguatan IHSG terjadi di tengah upaya Bank Indonesia (BI) menstabilkan nilai tukar rupiah yang sebelumnya melemah ke level terendah sejak krisis finansial Asia. Pada Selasa, 25 Maret 2025, rupiah tertekan 0,54% ke 16.640 per dolar AS akibat ketidakpastian global dan kekhawatiran fiskal domestik.

Merespons situasi tersebut, BI melakukan intervensi di pasar valuta asing, obligasi, dan non-deliverable forwards, yang mendorong rupiah sedikit menguat ke 16.590 per dolar AS.

Sebelumnya, pada perdagangan Selasa, 25 Maret 2025, IHSG ditutup menguat 1,21% atau 74,4 poin ke posisi 6.235,62. Tren positif ini menunjukkan optimisme investor di tengah ketidakpastian global yang masih membayangi perekonomian.

Nilai Saham Unggulan Ikut Menguat

Sejumlah saham unggulan di BEI turut mengalami kenaikan signifikan. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik 2,3% ke level Rp9.450 per lembar, sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,8% ke Rp5.800. Saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga mencatat kenaikan 2,1% ke Rp4.350, sedangkan PT Astra International Tbk (ASII) melonjak 2,5% ke Rp6.900 per saham.

Investor semakin optimis terhadap prospek saham-saham unggulan, terutama di sektor perbankan dan telekomunikasi yang menjadi pilar utama perekonomian Indonesia.

Bursa Asia dan Amerika Bergerak Variatif

Di bursa Asia, mayoritas indeks bergerak naik seiring dengan optimisme pemulihan ekonomi. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1,2% ke 39.450, sementara indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,9% ke 18.950. Indeks Shanghai Composite Tiongkok juga mengalami kenaikan 0,7% ke 3.150, didorong oleh data manufaktur yang lebih baik dari ekspektasi.

Sementara itu, bursa Amerika Serikat mengalami pergerakan yang lebih hati-hati. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun tipis 0,3% ke 38.450 akibat kekhawatiran pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed. Indeks S&P 500 melemah 0,2% ke 5.150, sementara Nasdaq Composite bertahan di zona hijau dengan kenaikan 0,5% ke 16.450, didorong oleh saham teknologi yang masih menunjukkan performa positif.

Pasar Saham Asia Tenggara dalam Tekanan

Pasar saham Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menghadapi tantangan dari kekhawatiran mengenai kebijakan tarif Amerika Serikat serta perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Meski demikian, langkah-langkah proaktif dari otoritas moneter Indonesia memperlihatkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kepercayaan investor.

Investor diharapkan tetap waspada dan mempertimbangkan berbagai faktor global serta domestik dalam pengambilan keputusan investasi. (ant/nsp)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral