news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie saat memberikan keterangan pers di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (5/2/2025)..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Aldi Herlanda

Ketum Kadin Anindya Bakrie Turut Berkomentar soal Polemik Gas Elpiji 3 Kg, Apresiasi Keputusan Presiden Prabowo

Ketum Kadin Anindya Bakrie mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto yang kembali memberikan ruang bagi para pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kg.
Rabu, 5 Februari 2025 - 19:37 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie turut bersuara terkait kegaduhan gas elpiji 3 kilogram yang beberapa waktu terakhir menjadi sorotan. 

Anindya Bakrie mengetahui bahwa tujuan awal dari kebijakan yang dikeluarkan soal penghapusan pengecer adalah agar subsidi yang diberikan pemerintah untuk gas elpiji menjadi tetap sasaran. 

Namun, pemerintah memang harus memikirkan kembali ketersediaan kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat, khususnya gas melon.

"Kan intinya kan niat awalnya adalah mengurangi subsidi, niat awalnya. Tapi penting juga dipikirkan kesejahteraan masyarakat. Dan ini adalah suatu seni lebih daripada ilmu untuk mencari ekuilibriumnya," katanya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (5/2/2025). 

Pengusaha yang akrab disapa Anin itu sangat mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo Subianto yang kembali memberikan ruang bagi para pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kilogram kepada masyarakat. 

"Presiden kemarin juga sudah memutuskan, dan saya kira bijak untuk kembali membiarkan pengecer melanjutkan berjualan LPG 3 kg karena yang penting masyarakat bisa mendapatkan gas LPG 3 kg," ucapnya. 

CEO Bakrie & Brothers itu mengungkapkan bahwa yang terpenting saat ini adalah bagaimana masyarakat dapat terpenuhi sumber energinya untuk keberlangsungan hidup.

Kadin hanya berharap agar tugas pemerintah saat ini terus melakukan pendanaan terhadap program subsidi untuk masyarakat. 

"Tugas dari para pemerintah dan juga intinya kami mendukung ialah bagaimana subsidi ini bisa didanai dengan sehat. Ini yang tadi kita bicara, yang paling penting adalah bagaimana meningkatkan investasi dan juga neraca perdagangan," tandasnya. (aha/rpi)

 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral