- 7-Eleven
Ogah Dicaplok Circle K, 7-Eleven Tolak Mentah-mentah Tawaran Akuhisisi Rp592 Triliun Lebih: Dianggap Merugikan?
Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan induk dari 7-Eleven, Seven & I Holdings, baru saja menolak tawaran awal dari pemilik Circle K. Mereka menyatakan bahwa penawaran tersebut terlalu rendah dan tidak mencerminkan nilai sebenarnya dari bisnis global 7-Eleven.
Dalam pernyataan resminya pada hari Jumat, 6 September 2024, Seven & I Holdings yang berbasis di Tokyo mengungkapkan bahwa mereka “terbuka” untuk “mempertimbangkan dengan tulus” setiap proposal yang menguntungkan pemegang saham mereka.
“Namun, kami akan menolak setiap proposal yang merugikan pemegang saham dengan mengabaikan nilai intrinsik perusahaan atau tidak secara jelas menangani kekhawatiran regulasi yang sangat nyata,” jelas mereka dalam pernyataan yang dikutip, Sabtu (7/9/2024).
Seven & I juga mengonfirmasi bahwa tawaran yang diajukan oleh Alimentation Couche-Tard, perusahaan asal Kanada yang mengoperasikan Circle K, adalah sebesar US$14,86 per saham secara tunai.
Tak main-main, jika total nilai transaksinya mencapai US$38,5 miliar atau sekitar Rp592,9 triliun (kurs Rp15.400 per dolar AS).
Sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa Seven & I mungkin terbuka untuk mempertimbangkan tawaran yang lebih tinggi.
Setelah kabar tawaran tersebut mencuat bulan lalu, saham Seven & I mengalami kenaikan, membuat nilai pasar mereka melampaui US$38 miliar atau sekitar Rp585,2 triliun.
Jika kesepakatan ini terjadi, nilainya akan melampaui akuisisi asing lainnya yang pernah terjadi di Jepang sejak Dealogic, sebuah firma analitik keuangan, mulai mengumpulkan data pada 1995.
Ini juga akan menjadi akuisisi lintas negara terbesar di dunia tahun ini, menurut Dealogic.
Penawaran akuisisi ini menjadi sorotan di Jepang karena muncul setelah pemerintah membuat peraturan baru yang mempersulit perusahaan untuk mengabaikan tawaran tak terduga.
Perubahan dalam pedoman akuisisi perusahaan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak investasi asing ke Jepang.
Jika merger ini terjadi, Couche-Tard akan semakin memperluas jangkauannya di Amerika Utara, di mana mereka sudah mengoperasikan toko Couche-Tard dan Circle K, serta di Eropa, di mana mereka juga menjalankan bisnis ritel bahan bakar Ingo.
Sebelumnya, para analis memperkirakan bahwa entitas gabungan tersebut akan menguasai hampir seperlima pasar toko serba ada di Amerika Serikat, yang kemungkinan akan menjadi perhatian bagi regulator antitrust Amerika.
Seven & I pun menanggapi hal ini dalam pernyataannya pada hari Jumat, dengan mengatakan bahwa proposal tersebut tidak “secara memadai mengakui tantangan signifikan yang akan dihadapi transaksi ini dari lembaga penegak hukum persaingan usaha di AS dalam kondisi regulasi saat ini.”
Sebagai informasi, perusahaan yang berbasis di Tokyo ini mengoperasikan lebih dari 83.000 toko di seluruh dunia, termasuk toko 7-Eleven dan jaringan SPBU Speedway di Amerika Serikat.
Mereka membeli Speedway dari Marathon Petroleum senilai US$21 miliar atau sekitar Rp323,4 triliun pada tahun 2021, sehingga memperkuat kehadirannya di Amerika Utara.
Meskipun 7-Eleven awalnya didirikan di Dallas, Texas, pengusaha Jepang Masatoshi Ito, yang meninggal tahun lalu pada usia 98 tahun, dianggap berjasa dalam menjadikan 7-Eleven sebagai merek global yang dikenal luas.
Penolakan ini menunjukkan bahwa Seven & I tetap berkomitmen untuk menjaga nilai perusahaan mereka yang hamper bangkrut dan mempertimbangkan tawaran yang benar-benar menguntungkan. (rpi)