- Tim tvOne - Abdul Rohim
Warga Pro Sudewo Gelar Doa Bersama, Dukung Jadi Bupati Pati Hingga Akhir Periode
Pati, tvOnenews.com – Di tengah masih bergulirnya upaya pemakzulan atau pelengseran terhadap Bupati Pati Sudewo, muncul Gerakan pro-Sudewo.
Kelompok warga yang mengatasnamakan diri Gerakan Masyarakat Kayen Bersatu menggelar kegiatan istigasah atau doa bersama di Lapangan Sepak Bola Desa Kayen, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa tengah, Kamis (28/8/2025).
Koordinator Gerakan Masyarakat Kayen Bersatu, Suko Pranoto, mengatakan, istighosah ini digelar oleh warga Kecamatan Kayen untuk berdoa agar Sudewo tetap menjabat sebagai Bupati Pati hingga akhir periode, yakni tahun 2030.
“Kegiatan ini awalnya dari keinginan pemuda-pemuda Desa Kayen agar ada kegiatan doa bersama mendukung Pak Sudewo. Kemudian terbentuk panitia kecil yang akhirnya menyebar sampai satu kecamatan,” kata Suko Pranoto.
Setelah terbentuk panitia tingkat kecamatan, pihaknya pun mendirikan posko. Suko mengeklaim, pihaknya tidak mengumumkan penerimaan donasi. Namun, masyarakat tetap mengirimkan bantuan berupa makanan, minuman, maupun uang atas inisiatif pribadi.
“Alhamdulillah donasi bisa untuk konsumsi peserta istighosah. Lalu donasi berupa uang kami alokasikan untuk membayar parkir agar parkir gratis, untuk honor tim kebersihan, sewa teratak, dan lain-lain,” terang dia.
Selain mengikuti doa bersama dan istighosah, warga yang menyuarakan Pati Cinta Damai tersebut juga meneriakkan yel yel dan membawa berbagai spanduk berisi dukungan untuk Bupati Sudewo.
Istighosah dan doa bersama ini selain untuk menciptakan suasana kondusif di Kabupaten Pati paska aksi demo 13 Agustus lalu, juga untuk mendukung Bupati Pati Sudewo agar tetap menjabat sebagai Bupati Pati periode 2025-2030.
“Ini kegiatan istighosah doa bersama warga masyarakat kayen dan sekitarnya supaya Pati aman, kondusif dan mendukung bapak Sudewo tetap menjadi bupati dalam keadaan damai,” kata salah seorang warga Kecamatan Kayen, Junarko.
Sementara itu, warga Kayen lainnya yang mengikuti istighosah dan doa bersama, Lisna, mengungkapkan tetap mendukung Sudewo lantaran baru enam bulan menjabat sebagai Bupati Pati sudah banyak pembangunan infrastruktur jalan di wilayahnya.
“Semoga Pati tetap damai dan bapak Sudewo tetap berlanjut (menjabat) sampai tahun 2030. Semoga bapak Sudewo dengan peristiwa yang sudah terjadi bisa istiqomah dan semoga rakyat Pati memaafkan bapak Sudewo karena kita cinta damai,” ujar Lisna.
“Saya dukung pak Dewo karena pembangunannya nyata, jalannya di daerah saya sekarang lebih mulus,” lanjut dia.
Sementara itu, Masyarakat Pati Bersatu, kelompok yang getol menyuarakan pelengseran Sudewo, menyatakan bahwa pihaknya menghormati kelompok yang berbeda pendapat dengan mereka.
“Setiap orang punya hak menentukan pilihan dan berpendapat, kami hormati. Tapi intinya proses ini adalah antara masyarakat dan bupati. Ada yang menolak dan mendukung. Saya mohon untuk pihak yang menolak, jangan terpancing mereka yang beda pendapat. Kita saling menghormati perbedaan pendapat, tentunya semua ada argumentasinya,” kata Koordinator Masyarakat Pati Bersatu, Teguh Istiyanto.
Teguh menegaskan, pihaknya tetap teguh pendirian untuk tidak mendukung orang yang salah. Bagi dia, Sudewo sudah terbukti tidak becus mengurus Kabupaten Pati.
Bahkan juga melontarkan pernyataan-pernyataan bernada arogan yang membuat suasana gaduh. Menurut dia, hal ini menjadi sebuah ironi, karena orang-orang yang mendukung Sudewo selalu mengusung slogan “cinta damai”.
“Katanya cinta damai. Kami sepakat Pati harus damai. Namun, Pati terganggu kedamaian dan kondusivitasnya, itu yang mengawali adalah Bupati Sudewo. Jadi kami harapkan, kalau memang cinta damai, silakan. Tapi konsekuen, yang membuat gaduh itu ayo kita berantas bareng,” pungkasnya. (arm/buz)