news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMAN dan SMKN tahun ajaran 2025/2026 dan peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga, di Semarang, Senin (19/5/2025)..
Sumber :
  • ANTARA

Siswa Miskin di Jawa Tengah Kini Bisa Sekolah Gratis di 139 Sekolah Swasta

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa miskin di 139 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Jawa Tengah pada tahun ajaran baru.
Senin, 19 Mei 2025 - 20:57 WIB
Reporter:
Editor :

Semarang, tvOnenews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa miskin di 139 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) swasta di Jawa Tengah pada tahun ajaran baru.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfhi saat meluncurkan Sistem Informasi Aplikasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMAN dan SMKN tahun ajaran 2025/ 2026 dan peresmian SMAN Keberbakatan Olahraga, Senin (19/5/2025).

Ia mengatakan, pihaknya telah menjalin kemitraan dengan SMA-SMK swasta untuk membuka lebar akses pendidikan bagi siswa miskin di Jateng.

Lutfhi menyebutkan sebanyak 139 sekolah swasta yang bermitra untuk menambah daya tampung peserta didik melalui SPMB itu, terdiri atas 56 SMA swasta dan 83 SMK swasta dengan menyediakan 5.004 kursi.

"Pendidikan ini merupakan investasi masa depan. (Kemitraan) ini merupakan yang pertama," katanya 

Menurut dia, program tersebut bertujuan untuk memberikan kesempatan pendidikan yang sama bagi anak-anak dari latar belakang ekonomi miskin dan menggerus angka putus sekolah di Jateng.

"Pendidikan ini gratis bagi siswa miskin di sekolah swasta yang ditunjuk. Pemprov telah mengalokasikan Rp2 juta per siswa," kata mantan Kapolda Jateng itu.

Meskipun gratis, Pemprov Jateng tidak asal-asalan menunjuk sekolah dalam program tersebut, sebab sekolah swasta harus memenuhi sejumlah kriteria.

Kriteria itu antara lain SMA/SMK swasta harus terakreditasi minimal B, memiliki ketercukupan sarana dan prasarana pembelajaran, memiliki rasio ketercukupan guru dan tenaga kependidikan, serta kesanggupan tidak melakukan pungutan pembiayaan pendidikan bagi murid peserta program kemitraan.

"Ini yang pertama di Indonesia sekaligus menunaikan janji politik kami. Memberikan akses pendidikan bagi siswa miskin," katanya.

Secara keseluruhan, jumlah total daya tampung SPMB tahun ajaran 2025/2026 di Provinsi Jawa Tengah mencapai 230.163 siswa, atau naik sebanyak 6.393 siswa dari tahun ajaran sebelumnya.

Selain dari program kemitraan, kata dia, kenaikan daya tampung itu juga diperoleh dari penambahan unit sekolah baru, ruang kelas baru, dan Sekolah Keterbakatan Olahraga.

Penambahan daya tampung tersebut sekaligus memberi kesempatan bagi lulusan SMP/sederajat dengan prioritas dari keluarga miskin dan dapat diperluas disabilitas, panti asuhan, dan anak tidak sekolah (ATS) agar mereka dapat menikmati layanan pendidikan dengan pembiayaan yang setara.

Berita Terkait

1
2 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:57
05:13
01:33
01:21
02:44
01:40

Viral