- YouTube/JekPot
Alasan Shin Tae-yong Merasa Hidupnya Belum Tenang Usai Dipecat sebagai Pelatih Timnas Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com – Mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong mengaku hingga kini belum bisa hidup dengan tenang setelah mengetahui skuad Garuda gagal melangkah ke Piala Dunia 2026.
Dalam wawancaranya bersama Goal Post pada Selasa (21/10/2025), pelatih asal Korea Selatan itu mengungkapkan bahwa dirinya masih beristirahat di rumah tanpa klub baru usai didepak dari Ulsan HD.
“Jujur sih sekarang belum bisa hidup tenang. Saya hanya di rumah melakukan hal kecil dan istirahat,” ujar Shin Tae-yong.
- tangkapan layar YouTube Goalpost
Dipecat Ulsan HD Usai Dua Bulan Melatih
Shin Tae-yong sebenarnya baru kembali ke Korea Selatan pada Agustus 2025, setelah empat tahun menukangi Timnas Indonesia.
Ia dikontrak Ulsan HD hingga Desember 2027, namun hanya bertahan dua bulan sebelum resmi dipecat.
Alasannya, performa klub juara bertahan K-League itu merosot tajam, hanya mampu mencatat dua kemenangan dari 10 laga di bawah arahannya.
Situasi makin pelik setelah muncul isu konflik internal antara Shin Tae-yong dan beberapa pemain senior Ulsan HD.
Kini, pelatih berusia 54 tahun itu belum memiliki klub baru dan memilih menepi sejenak dari dunia sepak bola profesional.
Meski sudah tidak lagi menjadi pelatih Garuda sejak 6 Januari 2025, Shin Tae-yong mengaku masih mengikuti perjalanan Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia zona Asia.
Ia pun tak bisa menyembunyikan rasa sedih dan penyesalan ketika mengetahui tim asuhannya gagal melangkah lebih jauh.
“Tentu saja saya merasa sayang sekali, Memang saya sudah bukan lagi sebagai pelatih tapi saya sempat berpikir kalau kami bisa melakukan persiapan sedikit lebih baik, mungkin bisa langsung lolos lewat Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia,” ungkapnya.
- Instagram/Ulsan HD
Shin Tae-yong mulai menangani Timnas Indonesia sejak akhir 2019 dan membawa skuad Garuda mencatat sejumlah pencapaian bersejarah, termasuk lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Namun, masa baktinya terhenti ketika Indonesia berada di posisi keempat Grup C pada awal 2025.
Jika saja berada di posisi dua besar, kemungkinan besar kontraknya tidak akan diputus oleh PSSI.