- REUTERS/Matteo Ciambelli
Tarik Keluar Lautaro Martinez saat Inter Butuh Gol Lawan AC Milan, Cristian Chivu Beri Penjelasan
Jakarta, tvOnenews.com - Kekalahan 0-1 dari AC Milan di Derby della Madonnina menimbulkan frustrasi bagi Inter Milan, namun pelatih Cristian Chivu tetap bersikap tenang dan memberi respons elegan. Ia menegaskan bahwa performa tim sebenarnya solid, meski hasil akhirnya pahit.
Chivu menyoroti bahwa dominasi Inter sepanjang 45 menit pertama sudah cukup untuk menciptakan banyak peluang. Sayangnya, penyelesaian akhir yang kurang tepat membuat timnya gagal mencetak gol dan pulang tanpa poin.
Pelatih asal Rumania itu menekankan bahwa sepak bola selalu diukur dari gol, bukan sekadar peluang. Ia menilai timnya bermain dengan struktur yang jelas dan menunjukkan intensitas tinggi, termasuk momen setelah penalti gagal yang tetap membuat Inter menekan pertahanan Milan.
“Sikap pemain tetap luar biasa sampai akhir,” kata Chivu. “Mereka mencoba segala cara meski kecewa, dan inilah semangat yang selalu ingin saya lihat di lapangan.”
Chivu mengakui beberapa momen membuat Inter kehilangan ritme permainan. Setelah 15 menit awal, panik dan terburu-buru membuat tim kesulitan menahan tekanan lawan serta memaksimalkan peluang yang ada.
Masalah terbesar menurutnya bukan hanya soal gol yang kebobolan, tetapi juga detail kecil yang hilang dalam transisi dan duel satu lawan satu. Ia menegaskan bahwa dominasi permainan tidak ada artinya tanpa ketajaman di depan gawang.
Keputusan mengganti Lautaro Martinez pada menit ke-64 pun menjadi sorotan publik. Chivu membela pilihan tersebut dengan tegas, menegaskan bahwa semua pemain di bangku cadangan siap memberikan kontribusi.
“Apakah saya tidak boleh mengganti pemain?” ujarnya dengan nada tegas. “Itu keputusan saya, dan Lautaro baik-baik saja. Semua pemain di bangku cadangan musim ini selalu siap membantu tim.”
Selain itu, Chivu menekankan pentingnya memperbaiki transisi pertahanan. Tim harus lebih peka terhadap bahaya, memenangkan lebih banyak duel, dan tidak takut menghadapi tekanan lawan.
Pelatih berusia 44 tahun itu menyatakan kembalinya lini depan Inter dalam kondisi lengkap menjadi kabar positif. Kombinasi pengalaman pemain senior dan semangat penyerang muda diyakini menjadi kekuatan tambahan bagi tim.