- REUTERS/Claudia Greco
Reaksi Cristian Chivu Lihat Inter Milan Tiba-Tiba Ada di Puncak Klasemen Liga Italia usai Kalahkan AS Roma 1-0
Jakarta, tvOnenews.com - Cristian Chivu berbicara tentang alasan Inter Milan main bertahan melawan AS Roma. Namun, pendekatan itu berhasil berbuah kemenangan.
I Nerazzurri melesat ke puncak klasemen sementara kasta tertinggi Liga Italia, Serie A. Hal itu diraih setelah berhasil mengalahkan Roma dengan skor 1-0 dalam lawatannya ke Stadio Olimpico, Minggu (19/10/2025) dini hari tadi WIB.
Gol cepat Ange-Yoan Bonny saat laga baru dimulai enam menit menjadi satu-satunya pembeda. Setelah itu, Inter cenderung bermain menunggu.
- REUTERS/Claudia Greco
Inter sempat berusaha untuk menekan Roma sejak di lini pertahanan lawan. Namun, itu tidak selalu berhasil dan terkadang mereka dipaksa bertahan lebih ke dalam.
Chivu menyadari hal tersebut. Dia mengatakan bahwa untuk mengalahkan Roma perlu fokus dalam pertahanan dan juga serangan balik.
“Kami mencoba untuk melakukan ini dan itu tidak selalu berhasil. Kami hanya punya satu sesi latihan bersama sebelum laga ini dan Roma bisa menyebabkan masalah melalui pemain sayap mereka, yang bisa membongkar pertahanan dan menciptakan ruang di antarlini untuk Dybala,” kata Chivu kepada Sky Sport Italia, dilansir dari Football-Italia.
“Kami melakukannya dengan cukup baik di babak pertama kemudian kehilangan intensitas setelah jeda, dan dipaksa untuk bertahan lebih dalam. Namun, kami masih memahami momen tersebut, fokus kepada pertahanan dan serangan balik,” tambahnya.
Berkat kemenangan ini, Inter merebut puncak klasemen sementara kasta tertinggi Liga Italia, Serie A. Mereka memiliki 15 poin dari tujuh laga.
Raihan poin Inter sama dengan Napoli, yang secara mengejutkan kalah 0-1 dari Torino. Roma juga punya 15 poin namun Nerazzurri punya selisih gol yang lebih baik.
Chivu memberi pujian kepada anak-anak asuhnya yang berhasil menjadi pemuncak klasemen pada saat ini. Terlebih, mereka bangkit setelah sempat mengawali musim dengan dua kekalahan beruntun melawan Udinese dan Juventus.
“Anak-anak pantas menerima kredit, karena mereka meninggalkan kekecewaan, membuat diri mereka bersiap untuk tantangan setelah musim lalu dan ingin membuktikan bahwa mereka bisa bersaing di setiap turnamen,” tandasnya.