- Antara
Targetkan Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih Seminggu, Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto menargetkan pemulihan jaringan listrik di wilayah-wilayah yang terdampak bencana Sumatera dapat tuntas dalam kurun waktu satu minggu ke depan.
Meski demikian, Presiden mengakui bahwa proses perbaikan di lapangan menghadapi tantangan berat akibat kondisi geografis dan cuaca.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat memberikan keterangan pers di Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (13/12).
"Insya Allah kita harapkan, ya mungkin satu minggu (listrik pulih), mudah-mudahan ya," ungkap Prabowo.
Kepala Negara menjelaskan bahwa lambatnya proses normalisasi kelistrikan disebabkan oleh kerusakan infrastruktur fisik yang parah serta genangan banjir yang belum surut di beberapa titik. Hal ini menyulitkan teknisi untuk memasang kabel maupun mendirikan menara transmisi.
"Masalah listrik tidak secepat yang kita harapkan, karena kondisi fisik dan kondisi-kondisi alam yang masih harus kita atasi. Menara-menara itu sangat berat, kemudian ada kendala-kendala, sebagian masih banjir sehingga kabel-kabel tidak bisa tembus," jelasnya.
Presiden menegaskan pemerintah telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk mempercepat perbaikan. Namun, ia meminta pengertian masyarakat bahwa pemulihan pascabencana tidak bisa dilakukan secara instan layaknya sihir.
"Tapi jangan kita terlalu berharap semua bisa sekejap ya. Saya sudah katakan berkali-kali, saya tidak punya tongkat Nabi Musa, tapi semua bekerja keras," tegas Prabowo.
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mengejar target perbaikan infrastruktur vital.
Ketua Tim ESDM Siaga Bencana, Rudy Sufahriadi, menyebutkan bahwa Tower Emergency Brandan-Langsa yang menjadi tulang punggung aliran listrik ke Banda Aceh ditargetkan mulai beroperasi (energize) pada Minggu (14/12).
"Tower Emergency Brandan-Langsa apabila selesai maka Banda Aceh tersambung dengan backbone Sumatera," ujar Rudy.
Berdasarkan data per 11 Desember 2025, tingkat pemulihan kelistrikan di Aceh baru mencapai 36 persen.
Angka itu tertinggal dibandingkan Sumatera Utara yang sudah mencapai 99,8 persen dan Sumatera Barat yang telah pulih 100 persen sejak 5 Desember.
Rudy menambahkan, kendala utama di Aceh, khususnya Aceh Tamiang dan Bener Meriah adalah akses jalan yang terputus.