- Instagram Arhan
Kakak Pratama Arhan Ungkap Penyebab Sang Ayah Meninggal Dunia
Jakarta, tvOnenews.com - Ayah pesepak bola nasional Pratama Arhan yakni Sutrisno bin Raji meninggal dunia pada Minggu (7/12/2025) pagi.
Sutrisno meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WIB di RSUD Soetijono Blora, Jawa Tengah.
Jenazah Sutrisno langsung dimakamkan di pemakaman desa setempat di hari yang sama.
Kakak kandung Pratama Arhan, Dimas Roni Saputra mengungkap penyebab sang ayah meninggal dunia.
Kepada para pelayat di rumah duka di Desa Sidomulyo, Kecamatam Banjarejo, Kebupaten Blora, Jawa Tengah mengatakan jika sang ayah meninggal dunia setelah menderita sakit yang diidap selama beberapa tahun.
- Antara
"Sakit sudah lama, sakitnya komplikasi, meninggal di rumah sakit," kata Dimas Minggu sore.
Sebelum meninggal, Dimas mengatakan sang ayah memang sudah dirawat beberapa hari di RSUD Soetijono.
Meski begitu, Dimas tidak mengungkap komplikasi penyakit apa saja yang diidap almarhum.
Sosok Sutrisno, Petani yang Sukses Antarkan Pratama Arhan Jadi Pemain Timnas
Sutrisno selama ini dikenal sebagai sosok yang hidup sederhana di Blora, Jawa Tengah. Ia sebagai figur penting membawa anaknya mewujudkan impian menjadi pesepak bola profesional.
Sutrisno bukan berasal dari keluarga pesepak bola. Akan tetapi, ia melihat Pratama Arhan dan kakaknya, Dimas Roni Saputra memiliki bakat besar terhadap sepak bola.
Sutrisno berangkat sebagai orang desa. Ayah Pratama Arhan itu hanya memiliki pekerjaan berprofesi sebagai petani dan serabutan.
Kesaksian mengenai Sutrisno hanya orang desa pernah langsung diungkap oleh mantan guru sekolah Pratama Arhan, Siti Darmini.
"Orang tuanya petani, dia orang desa," ujar Guru SDN 3 Sidomulyo, Siti Darmini dinukil tvOnenews.com dari kanal YouTube Intens Investigasi, Minggu.
Kepala Sekolah SDN 3 Sidomulyo, Pak Edy turut bersaksi terkait sosok Pratama Arhan dan orang tuanya. Ia mengatakan, keluarga Arhan sangat sederhana dan berprofesi sebagai petani.
"Orangnya sangat sederhana karena dia terlahir dari orang sederhana, bapak ibunya petani," ucap Pak Edy.
Saat diwawancarai InsertLive, ibunda Pratama Arhan, Surati menceritakan tentang keluarganya.
Surati bahkan tak malu mengungkapkan ia dan sang suami berasal dari orang desa di Jawa Tengah. Bahkan ia mengaku perekonomian keluarganya tidak seberuntung dengan orang lain.
Namun begitu, Surati mengatakan, faktor keterbatasan ekonomi tidak menghambat keluarga besar berjuang untuk mewujudkan impian Arhan.
"Kami orang miskin, orang dari desa pula, pinggir hutan. Kami memang tidak punya apa-apa, kami orang miskin, anak kami minta sekolah bola itu seminggu tiga kali masuknya, dari sini ke Blora kota 12 kilo," jelas Surati.
Perjuangan Sutrisno tidak sia-sia. Pratama Arhan berhasil menjadi sosok pesepak bola jebolan dari PSIS Semarang. Kemudian, bek asal Blora, Jawa Tengah itu sebagai bek andalan di Timnas Indonesia.
Sutrisno sering kali menyaksikan pertandingan Pratama Arhan. Apalagi saat anak tercintanya membela Timnas Indonesia di berbagai ajang kompetisi.
Bahkan Pratama Arhan kini telah berkarier di luar negeri. Kepiawaiannya menjadi pesepak bola profesional berhasil menduduki posisi bek andalan klub Liga Thailand, Bangkok United.
Tak hanya berjuang untuk Pratama Arhan, Sutrisno dan sang istri, Surati alias Mak Ti juga berhasil menumbuhkan semangat besar bagi kakaknya Arhan, Dimas Roni Saputra.
Dimas Roni berhasil mendapat dorongan besar menggeluti dunia sepak bola. Hingga kini, kakak Pratama Arhan itu menjadi gelandang bertahan di klub Super League, Semen Padang.
Selain itu, Sutrisno dikenal sosok yang selalu berpenampilan sederhana. Ia lebih memilih mengenakan pakaian tidak mewah di setiap kegiatanny. (hap/muu)