- Rika Pangesti/tvOnenews.com
Menguak Tabir Jejak 5 Tersangka Korupsi Laptop Chromebook, Harta Nadiem Makarim Paling Banyak
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, Sri Wahyuningsih telah malang melintang berkarier di Kemendikbudristek.
Ia memiliki rekam jejak karier yang cemerlang di sana.
Sri Wahyuningsih resmi menjadi Direktur SD, Dirjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek pada Juni 2020.
Sri Wahyuningsih menduduki posisi sebagai Direktur SD selama kurang lebih 2 tahun lamanya hingga 2022.
Setelah itu, karier Sri Wahyuningsih makin moncer.
Di mana mantan Mendikbudristek, Nadiem Makarim melantik Sri sebagai Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu daerah pada Juni 2022.
Saat itu, ia diutus untuk mengisi kursi jabatan sebagai Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat,
Selain itu, Sri Wahyuningsih juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi di Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbudristek.
Nama lengkap berikut dengan gelarnya yakni Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd.
Menilik harta kekayaannya, Sri Wahyuningsih tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp16 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia terakhir kali melaporkan hartanya pada tanggal 14 Maret 2024 untuk periodik 2023.
Harta terbanyak Sri Wahyuningsih berasal dari tanah dan bangunan yang ia miliki di wilayah Tangerang Selatan, Depok, hingga Bandar Lampung dengan total mencapai Rp14,7 miliar.
Sri juga memiliki kas sebesar Rp1,5 miliar, mobil senilai Rp200 juta, dan harta bergerak lainnya sebesar Rp58 juta.
Sri Wahyuningsih juga memiliki utang sebesar Rp560 juta.
2. Ibrahim Arief
Sosok Ibrahim Arief ini merupakan pendiri perusahaan artificial intelligence (AI) bernama Asah AI.
Di Asah AI, ia saat ini menjabat sebagai Co Founder dan CTO.
Dilansir dari akun LinkedIn Ibrahim Arief, pria yang akrab disapa Ibam ini telah berpengalaman di bidang teknologi selama 15 tahun.
Dalam kariernya, Ibrahim pernah menjadi Vice President (VP) di Bukalapak, sebuah e-commercer di Indonesia.
Ia bergabung dengan Bukalapak pada tahun 2016.
Semenjak itu, karier Ibrahim Arief makin cemerlang di bidang teknologi.
Pada 2019, ia menapaki jejak kariernya di OVO, sebuah perusahaan fintech di tanah air.