- Kemenag
Rakernas Evaluasi Haji 2025, Aliansi Generasi Muda Peduli Haji: Harus jadi Ajang Introspeksi
Jakarta, tvOnenews.com - Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Haji Tahun 1446 H/2025 M. Forum Rakernas kali ini mengusung tema “Legacy, Change and Continuity: Mewariskan Fondasi, Mengawalkan Perubahan, Bangun Keberlanjutan Penyelenggaraan Haji”.
"Oleh karena itu dengan banyaknya jemaah haji yang meninggal dunia dengan jumlah 447 orang, 25 orang jemaah haji masih dirawat di Rumah Sakit saudi arabia dan 3 orang jemaah haji dinyatakan hilang. Maka seharusnya acara Rakernas dan Evaluasi haji ini dijadikan ajang introspeksi dan dengan cara mengheningkan cipta bagi para jemaah haji yang telah meninggal dunia dan mengedepankan empati, sehingga dapat terus menjaga kemabruran haji, itu yang seharusnya kita lakukan dan kami minta secara tegas Menteri Agama dan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah untuk bertanggung jawab penuh atas 447 jemaah haji indonesia yang wafat dan 3 jemaah haji indonesia yang dinyatakan hilang sampai saat ini," jelas Muhamad Lyono dari Presidium Aliansi Generasi Muda Peduli Haji, Selasa (29/7/2025).
Dalam laporannya, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan bahwa kloter terakhir jemaah haji Indonesia telah tiba kembali di Tanah Air pada 11 Juli 2025.
“Total 203.149 jemaah haji yang diberangkatkan ke Arab Saudi dalam 525 kloter. Mereka diberangkatkan melalui 14 embarkasi dan terbagi dalam dua gelombang keberangkatan, yaitu melalui Bandara Madinah dan Bandara Jeddah,” terang Hilman.
Dalam perjalanannya, sambung Hilman, terdapat sejumlah dinamika yang terjadi selama masa operasional haji. “Namun alhamdulillah berkat kerja sama para pihak, seluruh dinamika tersebut dapat terselesaikan dengan baik sebelum fase puncak ibadah haji,” pungkasnya.
Hilman mengatakan Rakernas Evaluasi Haji menjadi momentum penting bagi Kementerian Agama dan seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik, lebih berkualitas, dan lebih berkelanjutan di masa depan.
Lebih lanjut, Presidium Aliansi Generasi Muda Peduli Haji percaya bahwa ormas Islam memiliki peran yang sangat penting dalam penyelenggaraan ibadah haji.
"Kami berfungsi sebagai pengawas independen yang memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh Kemenag saat ini dan badan haji kedepan dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan kebutuhan jemaah. Pengawasan ini mencakup aspek kebijakan, serta kenyamanan, keamanan dan keselamatan para jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji mulai dari tanah air hingga di Tanah Suci," ucapnya. (ebs)