- YouTube
Sambut Tahun Baru 1447 Hijriah, Buya Yahya Ingatkan Setiap Muslim Buat Gebrakan Ketika Muharram
Jakarta, tvOnenews.com - Tahun Baru Hijriah 1447 akan berlangsung besok menurut keputusan Nomor 76/PB.08/A.II.01.13/13/06/2025 tentang Pengumuman Awal Muharram 1447 H, Rabu (25/6/2025).
Dalam meyambut Tahun Baru 1447 Hijriah ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh umat Muslim. Buya Yahya mengingatkan agar setiap Muslim membuat gebrakan ketika Muharram, saat dimana dimulainya Tahun Baru Islam.
“Bulan Muharram adalah tahun baru Hijriah dan hendaknya kita sudah berpikir tentang ini tentang tahun baru Hijriah kita harus membuat gebrakan gebyar,” kata Buya Yahya dalam kanal YouTubenya.
Hal ini kata Buya Yahya perlu dilakukan agar umat Islam tahu kalau kita memiliki tahun sendiri yang namanya tahun Hijriah.
“Dengan Maulid dengan hadrah dan sebagainya dengan tausiah beri nasihat kalau para habaib para masyaikh dengan cara membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun,” jelas Buya Yahya.
“Jadi sebelum ashar atau habis ashar sudah berbondong-bondong ke masjid untuk shalat magrib berjamaah,” sambungnya.
Kemudian disarankan dari sebelum magrib sudah membaca doa awal akhir tahun.
“Lalu setelah Maghrib baca doa awal tahun atau kadang dikumpulkan habis maghrib langsung doa awal tahun doa akhir tahun doa akhir tahun doa awal tahun berzikir sampai dengar tausiah shalat Isya berjamaah pulang,” jelasnya.
Buya Yahya mengingatkan inilah cara Islam memulai tahun baru.
“Tidak dengan hura-hura, kita memulai tahun baru dengan beribadah bukan goyang pinggul bukan bukan joget bukan,” bebernya.
“Ini adalah tradisi mulia dan harus kita buat," lanjutnya.
Buya Yahya mengingatkan, jika berbicara tentang tahun bulan dan hari di dalam Islam dalam hukum Islam itu adalah hanya hubungannya dengan tahun Arab.
“Tahun Hijriah bukan tahun masehi. Misalnya yang punya duit tadi bicara tentang zakat haul zakat berputarnya 1 tahun zakat hitungannya adalah bukan hitungan Januari Februari tapi itu adalah Muharam Safar,” ungkap Buya Yahya.
Bahkan hitungan seorang Muslim baligh itu juga harus sesuai dengan bulan hijriah.
“Hitungan Hijriah berbicara tentang baligh paling sedikitnya usia baligh adalah 9 tahun adalah juga tahun lanjutnya Buya Yahya.
Tak hanya itu, Buya Yahya juga mengingatkan, ada satu amalan yang disunnahkan dilakukan di bulan Muharram. Ibadah itu adalah puasa.
“Ada apa di bulan Muharram? Bulan Muharram adalah bulan yang istimewa bulan mulia,” ungkapnya.
“Ada hari yang ke-10 namanya Asyura, Asyura adalah hari yang ke-10 di bulan Muharram disunnahkan kita untuk berpuasa,” lanjut Buya Yahya.
Maka Buya Yahya mengingatkan agar seluruh Muslim untuk berpuasa di tanggal 10 Muharram nanti.
“Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Sayyidina Rasulullah bersabda hari ini adalah hari Asyura hari tanggal 10 Muharram,” katanya.
“Allah tidak mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa, tapi aku berpuasa, kata rasulullah,” sambung Buya Yahya.
Maka Nabi Muhammad SAW mengajak bagi yang ingin mengikutinya silakan.
“Artinya itu sunnah tidak wajib dan ini sunnah sangat dikokohkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim tentang keutamaan puasa 10 Muharram,” jelasnya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan, Nabi Muhammad SAW kemudian mengatakan, ‘Aku berharap kepada Allah, Allah mengampuni dosa kita yang lalu,’.
Oleh karenanya, Buya Yahya mengingatkan agar setiap Muslim jangan lupa puasa pada tanggal 10 Muharram.
“Berpuasalah di 10 Muharram jangan lupa 10 Muharram. Tapi ini paling sedikit di bulan Muharram kita hidupkan 10 Muharam untuk berpuasa,” ucapnya.
Sebagai umat muslim yang akan menyambut tahun baru Islam, simak juga bacaan doa akhir tahun untuk diucapkan sebelum masuk waktu Maghrib dan doa awal tahun yang diucapkan setelah masuk waktu Maghrib.
Buya Yahya dalam ceramahnya, mengajak setiap Muslim untuk memanjatkan doa ketika tahun hijriah berakhir dan berganti dengan tahun yang baru. Setelah berdoa akhir tahun, setiap Muslim disarankan membaca doa awal tahun.
Berikut doa akhir tahun hijriah yang dikutip tvOnenews.com dari NU Online.
Adapun doa akhir tahun yang dianjurkan Rasulullah SAW, ini dibaca sebanyak 3 kali sebelum maghrib pada hari terakhir di bulan Dzulhijjah, yakni:
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Berikut doa awal tahun:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
(put/ree)