- Istimewa
SBY Akan Luncurkan Musik, Lukisan hingga Novel pada Tahun 2025
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyambut hangat kunjungan kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Cikeas Art Gallery, Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, SBY membeberkan berbagai karya seni yang telah ia hasilkan dan rencana peluncuran proyek-proyek seni besar sepanjang tahun 2025.
SBY mengungkapkan bahwa sejak mulai melukis pada 2 Mei 2021, dirinya telah menghasilkan lebih dari 350 lukisan, yang tersebar antara Cikeas Art Gallery dan Museum dan Galeri SBY*ANI di Pacitan.
- dok. Kementerian Ekraf
“Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery sedangkan yang utama ada di Museum Dan Galeri SBY*ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200 sedangkan sisanya di sini,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Minggu (18/5/2025).
Ia turut mengajak Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, beserta rombongan berkeliling galeri sambil menjelaskan proses kreatifnya.
SBY mengisahkan perjalanannya dari melukis landscape menuju eksplorasi tema binatang, pedesaan, hingga gaya abstrak dan semi-abstrak.
Beberapa lukisan dibuat menggunakan teknik khusus seperti finger painting dan pisau palet.
Salah satu lukisan monumental yang ditunjukkannya berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage”, menggambarkan tragedi tsunami Aceh. Lukisan berukuran 310 cm x 140 cm itu dilukis dalam waktu 15 jam.
“Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.
Tak hanya lukisan, SBY mengumumkan sejumlah agenda kesenian yang akan diluncurkan tahun ini.
Pada Agustus 2025, ia akan menggelar gerakan seni bertajuk “Art Movement” bersama pelukis dari institusi seni ternama seperti ISI Yogyakarta, ISI Solo, ITB, dan IKJ, dengan tema “Indonesia A Country of Peace And Hope”.
Di bulan yang sama, SBY juga akan meluncurkan single album berjudul “Save Our World”, adaptasi dari lagu ciptaannya “Untuk Bumi Kita”, yang dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi, termasuk mendiang Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.
Agenda lain di bulan September 2025 adalah Pameran Lukisan Tunggal yang akan menampilkan sekitar 100 karya terbaik SBY.
Selain itu, SBY mengungkap bahwa dirinya sedang menyelesaikan edisi ketiga buku kumpulan puisi dan tengah merampungkan sebuah novel fiksi bergenre suspense.
Menutup pertemuan, SBY menyampaikan pandangannya tentang pentingnya ekonomi kreatif sebagai penggerak ekonomi nasional masa depan.
“Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujar SBY.
Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan hangat SBY dan menegaskan pentingnya peran seniman dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif.
“Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi, membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya industri kreatif di Indonesia sangatlah penting,” kata Riefky.
Ia juga menyoroti pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) bagi para pelaku ekonomi kreatif di era digital.
“Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pendampingan kepada para pegiat ekonomi kreatif termasuk para seniman untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimiliknya,” jelasnya. (agr/muu)