news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.
Sumber :
  • Media Center Haji 2024/Henri Lukmanul Hakim

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas Beberkan Penyebab Ormas Kerap Buat Resah

Belakangan ini sorotan publik tak lepas dari tingkah organisasi masyarakat (Ormas). Pasalnya, sebagian ormas kerap sekali diberitakan karena keributannya
Selasa, 29 April 2025 - 04:10 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Belakangan ini sorotan publik tak lepas dari tingkah organisasi masyarakat (Ormas). Pasalnya, sebagian ormas kerap sekali diberitakan karena keributannya hingga membuat resah publik.

Dalam hal ini, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyebut bahwa organisasi masyarakat (ormas) membuat resah, karena anggotanya tidak memiliki pekerjaan yang layak.

Lanjutnya menjelaskan, bahwa semua pihak tentu tidak membenarkan perbuatan ormas yang membuat resah.

Meski demikian, menurutnya, pemerintah harus mencari akar penyebab tindakan mereka.

“Di antara penyebabnya karena mereka tidak atau belum memiliki pekerjaan yang layak yang bisa memberi mereka penghidupan yang layak,” beber Anwar kepada awak media, seperti dikutip pada, Minggu (27/4/2025).

Selain itu, dia juga berharap, pemerintah dan dunia usaha bisa membuka lapangan pekerjaan bagi anggota ormas tersebut.

Bahkan, dia yakin, jika anggota ormas memiliki pekerjaan dan hidup yang layak, mereka tidak akan meresahkan kelompok masyarakat lain.

Berangkat dari pemahaman ini, Anwar menilai saat ini revisi Undang-Undang Ormas, sebagaimana diwacanakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), tidak mendesak dilakukan.

“Karena sebagus apapun sebuah undang-undang dibuat, lalu mereka tidak bisa mendapatkan kehidupan yang layak, maka tentu mereka tidak mustahil akan tetap menimbulkan masalah,” kata Anwar.

Beberapa waktu sebelumnya, tindakan sejumlah ormas di berbagai daerah membuat publik resah. Mereka melakukan pungutan liar (pungli) hingga aksi premanisme.

Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI), Sanny Iskandar, pada Maret lalu juga mengeluhkan tindakan ormas yang memungut bayaran dari perusahaan.

Dia kemudian menyebut, tindakan memaksa oleh ormas itu mengakibatkan investasi senilai triliunan rupiah batal masuk ke Indonesia. (aag)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral