news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Margono Djojohadikoesoemo, kakek Presiden RI Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Kolase tvOnenews.com

Bukan Keturunan Sembarangan, Ini Sosok Kakek Prabowo Subianto, Sang Pionir Bank Negara Indonesia

Ternyata Presiden RI, Prabowo Subianto, merupakan cucu dari Margono Djojohadikoesoemo sang pionir Bank Negara Indonesia (BNI).
Senin, 28 April 2025 - 11:53 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Nama besar Prabowo Subianto di panggung politik Indonesia rupanya menyimpan warisan sejarah yang begitu kuat dalam dunia ekonomi dan perbankan nasional.

Mungkin tak banyak yang tahu, sang calon presiden ini merupakan cucu dari seorang tokoh penting dalam sejarah berdirinya Bank Negara Indonesia (BNI), yakni Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo.

Merujuk artikel yang ditulis Airin Rachmy Diani, berjudul "Monumen Lengkong: Saksi bisu Darah Pejuang Kemerdekaan", bulan Februari Tahun 2023, Margono bukanlah sembarang tokoh.

Lahir di Banyumas, Jawa Tengah pada 16 Mei 1894, ia adalah sosok pionir yang berperan besar dalam pembangunan fondasi sistem perbankan nasional.

Jual Emas 7 Ton Hingga Todongan Senjata Belanda di Brangkas BNI, Inilah Sekelumit Kisah Epik Margono Djojohadikoesoemo
Sumber :
  • arsip nasional

 

Kakek Prabowo Suniamto itu merupakan pendiri dan direktur utama pertama Bank Negara Indonesia, bank milik negara pertama yang didirikan setelah kemerdekaan Indonesia.

Dalam sebuah kesempatan, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut bahwa Prabowo adalah bagian dari keluarga besar BUMN.

"Bapak Menhan, Bapak Jenderal Prabowo Subianto, adalah keluarga besar BUMN juga. Kenapa? Beliau adalah cucu Bapak Margono Djojohadikoesoemo, pendiri Bank Nasional Indonesia. Bank BUMN yang sekarang nomor empat terbesar di Indonesia," kata Erick.

Margono merupakan lulusan Europeesche Lagere School (ELS) Banyumas dan melanjutkan pendidikan di OSVIA Magelang, sekolah calon pegawai negeri untuk pribumi pada masa kolonial.

Setelah Indonesia merdeka, ia dipercaya memimpin Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) dan mengusulkan pembentukan Bank Sentral.

Usulan itu diterima Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, yang kemudian memberikan mandat kepada Margono untuk mempersiapkan pendirian bank milik negara.

Calon Presiden Prabowo Subianto nyekar di makam kakeknya, Ekonom Margono Djojohadikoesoemo
Sumber :
  • facebook/PrabowoSubianto

 

Hasilnya, pada 5 Juli 1946, Bank Negara Indonesia resmi berdiri berdasarkan Keputusan Presiden No. 2/1946, dan Margono diangkat sebagai direktur utamanya.

BNI saat itu memiliki fungsi ganda, sebagai bank sentral sekaligus bank umum.

Perannya sangat vital dalam mendukung roda pemerintahan dan perekonomian Indonesia, khususnya setelah pemerintahan hijrah ke Yogyakarta pada masa agresi militer Belanda.

Wakil Presiden Hatta bahkan meresmikan kantor BNI pertama di gedung De Javasche Bank, Yogyakarta, hanya sebulan setelah BNI berdiri.

Tidak hanya sebagai ekonom dan negarawan, Margono juga merupakan ayah dari Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, begawan ekonomi Indonesia sekaligus ayah dari Prabowo.

Selain itu, dua anaknya, Kapten Anumerta Soebianto dan Taruna Soejono, gugur dalam peristiwa heroik Pertempuran Lengkong.

Margono adalah keturunan pejuang—cucu buyut dari Panglima Banyak Wide, seorang pengikut setia Pangeran Diponegoro.

Semangat perjuangan dan nasionalisme pun mengalir dalam darah keturunannya.

Tak heran, sejak kecil Prabowo sudah terbiasa menyaksikan diskusi hangat antara ayah dan kakeknya tentang ekonomi, kebangsaan, dan bagaimana membangun Indonesia yang berkeadilan.

Jejak sejarah Margono Djojohadikoesoemo adalah bukti bahwa peran keluarga dalam membangun negeri bukan hanya dalam kata, tapi dalam karya nyata yang hingga kini masih berdiri kokoh, salah satunya lewat eksistensi BNI. (ito/tsy)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

05:05
01:59
02:45
02:14
01:33
04:47

Viral