- Instagram @abidzar73
Banjir Cibiran Usai Akui Tak Menonton Film Versi Korea, Abidzar: Jadi Pembelajaran Buat Gue
Jakarta, tvOnenews.com - Nama Abidzar Al-Ghifari belakangan ini menjadi perbincangan khususnya bagi pecinta drama Korea.
Hal tersebut bermula saat putra almarhum Uje dan Ummi Pipik itu membintangi film berjudul A Business Proposal.
Film tersebut merupakan remake dari drama Korea berjudul sama yang diperankan oleh Ahn Hyeo-seop, Kim Se-jeong, Kim Min-kyu dan Seol In-ah.
Sedangkan versi Indonesia dibintangi oleh Abidzar, Ariel Tatum, Ardhito Pramono dan Caitlin Halderman.
Dalam sebuah wawancara, Abidzar mengaku tidak menonton drama Business Proposal versi Korea karena ingin menciptakan karakter sendiri. Hal tersebut memancing kritikan tajam dari netizen.
Mendapatkan kritikan di sosial media, Abidzar pun lantas menyebut para fans drama Korea adalah fans fanatik.
Hal tersebut kembali memancing amarah netizen yang menyebuh sosok Abidzar sombong.
Mengetahui namanya semakin diperbincangkan, Abidzar pun lantas mengatakan hal tersebut sebagai bahan pembelajaran baginya.
“Ini akan jadi pembelajaran buat gue. Apa yang terjadi ini menjadi hal baik ke depan. Gue enggak menutup diri dari segala kritikan dan masukan. Gue akan terima,” kata Abidzar dalam acara Gala Premiere di XXI Grand Indonesia beberapa waktu lalu.
Ia mengaku bersyukur karena memiliki rekan yang baik di project kali ini.
“Dukungan dari teman-teman semua, pihak Falcon Pictures ada di belakang dan di samping gue. Bahkan sebelum penayangan pun, mereka bilang '!re you ok?’” lanjutnya.
Mendaoatkan banyak hujatan, Abidzar sendiri mengaku hal tersebut tak berpengaruh untuk dirinya.
“Kalau down sih gak karena gue menerima. Kalau gue gak menerima, mungkin gue down. Tapi karena gue menerima, jadi gue enggak down. Buktinya gue di sini sekarang,” tegasnya.
Diketahui, Falcon Pictures secara resmi menggelar acara Gala Premiere film A Business Proposal di CGV Grand Indonesia.
Film yang merupakan adaptasi dari novel Webtoon karya Hae Hwa ini siap menghibur penonton dengan kisah romansa penuh kejutan dan humor segar. Acara ini dihadiri oleh para pemeran utama, termasuk Ariel Tatum, Caitlin Halderman, Ardhito Pramono, Abidzar Al-Ghifari, Indy Barends, Indro Warkop, Slamet Rahardjo, Fatih Unru, Willem Bevers, serta komika Yono Bakrie, yang siap mengocok perut penonton dengan penampilannya.
Film ini mengisahkan Sari (Ariel Tatum), seorang food analyst di Bowo Foods, yang terpaksa menyamar menjadi sahabatnya, Yasmin (Caitlin Halderman), dalam sebuah kencan buta. Namun, tanpa diduga, teman kencan tersebut adalah Utama (Abidzar Al-Ghifari), pewaris dari perusahaan tempatnya bekerja yang terkenal disiplin dan dingin.
Sadar bahwa kakeknya, Eyang Bowo (Slamet Rahardjo), terus menekan dirinya untuk menikah, Utama meminta Sari untuk berpura-pura menjadi kekasihnya.
Dari sinilah konflik dan kejadian lucu mulai bermunculan dari upaya Sari menyembunyikan identitasnya sebagai pegawai Bowo Foods, hingga keterlibatannya dalam skema perjodohan yang semakin rumit.
Salah satu aspek yang paling mencuri perhatian dalam film ini adalah akting Abidzar Al-Ghifari sebagai Utama. Meski sempat diragukan oleh netizen sebelum film ini rilis, penampilan Abidzar justru mendapat banyak pujian dari rekan-rekan sesama pemain.
"Saya hanya berharap, film ini mendapatkan respon positif dari pecinta film Indonesia. Sedangkan yang terjadi pada saya, ini merupakan pelajaran berharga buat saya, agar kedepannya bisa lebih baik lagi," ujar Abidzar.
Ariel Tatum, yang berperan sebagai Sari, mengungkapkan kekagumannya terhadap Abidzar.
“Jujur, saya sangat terkesan dengan akting Abidzar. Dia benar-benar menghidupkan karakter Utama dengan ekspresi, intonasi, dan pembawaannya yang pas. Dia bisa terlihat dingin, tapi tetap memiliki sisi lembut yang membuat karakter ini relatable. Saya yakin penonton juga akan terpesona dengan perannya,” ujarnya.
Caitlin Halderman pun menambahkan, “Saya tahu banyak orang membandingkan versi film ini dengan adaptasi sebelumnya. Tapi menurut saya, Abidzar memberikan warna yang baru dan berbeda sebagai Utama. Dia punya pesona sendiri yang membuat karakternya terasa fresh dan tidak terkesan hanya sekadar meniru versi sebelumnya.”
Sementara itu, sutradara Rako Prijanto menegaskan bahwa pemilihan Abidzar sebagai pemeran utama sudah melalui banyak pertimbangan.
“Abidzar adalah aktor yang penuh dedikasi. Dia memahami karakter Utama dengan baik dan mampu membawakan peran ini dengan nuansa yang lebih natural. Saya yakin setelah menonton film ini, semua orang akan setuju bahwa dia adalah pilihan yang tepat,” ungkapnya.