news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ilustrasi cuaca buruk..
Sumber :
  • Antara

Ada Kabar Buruk, Semua Warga Indonesia Diminta Harus Waspada pada Kamis 17 Oktober 2024

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan kabar buruk yang terjadi di sebagian besar wilayah ibu kota provinsi pada Kamis (17/10/2024).
Kamis, 17 Oktober 2024 - 10:05 WIB
Reporter:
Editor :

Merujuk dari hasil asesmen personel dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan bahwa hempasan gelombang tersebut berlangsung dua kali, yakni pagi dan sore pada Rabu (16/10/2024), bertepatan dengan kondisi air laut yang pasang.

Peristiwa hempasan gelombang laut yang menghantam pemukiman warga di kawasan Pantai Muaro Batang Kapas, Desa IV Koto Hilir, Rabu (16/10) itu juga terekam dalam video amatir yang beredar di berbagai kanal media sosial.

Dampak dari peristiwa tersebut dilaporkan BPBD Pesisir Selatan mengakibatkan dua rumah warga rusak dan sejumlah gudang penyimpan hasil laut nelayan setempat terendam air.

Dalam laporan itu tidak menyebutkan adanya korban jiwa ataupun warga yang diungsikan.

Meski demikian BPBD meminta masyarakat untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari petugas gabungan yang telah disiagakan. Khusus bagi nelayan dianjurkan untuk tidak melaut sementara ini.

BPBD Pesisir Selatan memprakirakan peristiwa gelombang tinggi laut berpotensi masih akan berlangsung setidaknya dua hari ke depan merujuk analisa prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sementara itu, Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG Syrojudin di Jakarta, mengatakan bahwa fenomena Hunter Moon atau bulan purnama pada bulan Oktober, yang puncaknya jatuh pada 17 Oktober 2024 mempengaruhi gelombang pasang surut air laut di Indonesia.

Fenomena Hunter Moon tersebut membuat ukuran bulan akan terlihat lebih besar karena memiliki jarak terdekat dengan bumi pada tahun 2024 ini.

Selain itu berdasarkan analisa tim meteorologi BMKG, adanya daerah konvergensi angin yang memanjang di perairan bagian barat Sumatera Barat hingga Sumatera Utara, juga turut meningkatkan potensi terjadinya gelombang laut tinggi, pertumbuhan awan hujan, hingga perubahan pola angin di sepanjang daerah konvergensi, dengan kecepatan angin permukaan 5-46 kilometer per jam.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat mencapai empat meter di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 17-18 Oktober 2024.

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa gelombang tinggi mencapai empat meter tersebut diprakirakan terjadi di wilayah perairan Samudera Hindia barat Bengkulu, dan Samudera Hindia barat Lampung.

Selanjutnya di Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan D.I. Yogyakarta, Samudera Hindia selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan Bali, Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

BMKG mengklasifikasikan kondisi gelombang tinggi tersebut dapat membahayakan keselamatan pelayaran, khususnya bagi nelayan yang menggunakan perahu dengan kecepatan angin di atas 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Kemudian, kapal tongkang harus waspada jika kecepatan angin melebihi 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, sementara kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter juga berisiko.

Untuk kapal ukuran besar, seperti kapal kargo dan pesiar, ancaman muncul jika kecepatan angin melebihi 27 knot dan gelombang di atas empat meter.

Eko menambahkan bahwa pola angin di Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan ke barat dengan kecepatan berkisar 4-20 knot, sedangkan Indonesia di bagian selatan, angin bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 6-25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna bagian utara, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten, dan perairan utara Lombok.

Kondisi ini juga menyebabkan peningkatan gelombang di berbagai wilayah, termasuk Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Aceh, dan Laut Jawa.

BMKG mengimbau masyarakat dan pelaku pelayaran untuk selalu waspada dan memantau informasi terbaru demi keselamatan saat beraktivitas di laut.

Berita Terkait

1
2
3 Selanjutnya

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:55
00:50
05:10
01:03
01:20
01:12

Viral