- Tangkapan layar - tvOne
Sidang PK Saka Tatal Berderai Air Mata, Reynaldi Bongkar Kelakuan Iptu Rudiana dan Polisi Lain: Saya Sudah Ngerasain Neraka di Penjara
Jakarta, tvOnenews.com - Sidang PK mantan terpidana kasus Vina, Saka Tatal berlangsung penuh dengan air mata saat saksi fakta Reynaldi bongkar kelakuan Iptu Rudiana dan polisi lainnya saat menangkap para terduga pelaku.
Reynaldi, sepupu Saka Tatal ternyata juga sempat ditangkap oleh Iptu Rudiana dan kawan-kawan karena tahun 2016 diduga sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky.
Di sidang PK Saka Tatal, Reynaldi membongkar semua hal kejam yang ia alami saat ikut ditangkap bersama 8 terpidana kasus Vina lainnya pada tahun 2016 oleh kelompok Iptu Rudiana.
Meski lupa tanggalnya, namun ia ingat saat dirinya tiba-tiba ditangkap Iptu Rudiana bersama dengan Saka Tatal.
Padahal, waktu itu ia dan Saka Tatal baru saja beli bensin motor. Setelah pulang mereka kembali ke arah SMP 11 Cirebon.
"Pas Saka Tatal kan disuruh beli bensin sama kakak saya di batas kota, nah saya beli bensin sama Saka. Abis beli bensin disimpen di SMP 11, dan di SMP 11 itu ada polisi," kata Reynaldi, di sidang PK Saka Tatal sebagai saksi fakta, Selasa (30/7/2024).
Ia menjelaskan saat ditanya Farhat Abbas selaku kuasa hukum Saka Tatal, bahwa keduanya lalu menyebrang menggunakan motor dan hampir sampai ke SMP 11 Cirebon.
Namun, tiba-tiba polisi yang terlihat di dekat SMP 11 Cirebon menghampiri mereka dan langsung memukuli keduanya.
"Kita mau nyebrang tuh, udah mau nyampe motor masih jalan, udah ditangkap dan langsung dipukulin," kata Reynaldi menjelaskan.
Saat ditanya siapa yang menangkap, ia mengatakan ada Iptu Rudiana dan sejumlah orang lain yang tak dikenalnya.
Dirinya pun mengenali wajah Iptu Rudiana setelah beberapa minggu dibebaskan, usai sering melihat wajah ayah Eky itu di media massa.
Saat penangkapan, Reynaldi mengatakan tidak ada keterangan apapun dari polisi apalagi surat penangkapan.
Mereka hanya dibawa ke Polresta Cirebon dan kemudian lanjut dipukuli kembali.
"Langsung dipukulin Pak (di kantor polisi), Pak Rudiana, Pak. Sama rekan-rekannya," ujar dia.
Para pemuda yang ditangkap tersebut pun mengaku tak tahu kesalahan apa yang mereka lakukan waktu itu.
Sebab, saat ditangkap dan dimasukkan ke dalam mobil mereka sudah dipukuli.
"Kita nyampe di polsek waktu itu saya turun, itu sudah disuruh jalan bebek. Banyak polisi baris di situ menghadang kita," kata Reynaldi.
Cerita Reynaldi sontak membuat Farhat Abbas menangis dan sejumlah orang yang hadir turut menitikkan air mata.
"Ada yang ditendang, ada yang dipukul, ada yang diinjek. Diperlakukan udah kayak binatang lah Pak kita," lanjutnya.
Berdasarkan kesaksian Reynaldi, dirinya dan pemuda lainnya dipukuli mulai dari sore hingga sore besok harinya.
"Ada yang diinjek, ada yang dibalsem mata, semua dibalsem, mata kan nggak kelihatan Pak," kata dia.
Selama disiksa itu, ia mengatakan diminta untuk mengaku sebagai pelaku pembunuhan Vina dan Eky.
Namun, Reynaldi mengatakan dirinya terus mengatakan tidak tahu. Selama itulah ia terus-terusan dipukul.
Setelah tidak kunjung mengaku, Reynaldi akhirnya dilepaskan. Ia mengatakan, selama satu bulan harus merasakan rasa sakit yang tidak kunjung sembuh.
Bahkan, ia mengaku sampai tidak bisa berjalan karena tubuhnya yang penuh luka.
"Saya tuh masuk penjara sampai kayak di neraka, saya udah ngerasain di neraka satu itu," ujar dia.
Kali ini, air mata Reynaldi sudah tak terbendung. Ia mencoba menceritakan kisah mengerikannya sambil menangis.
Pada akhirnya, Reynaldi tidak dijadikan dihukum apapun. Beredar kabar bahwa ia digantikan oleh kakaknya yakni Eka Sandi.
Eka Sandi kini menjadi salah satu terpidana kasus Vina yang dihukum penjara seumur hidup.
Ia juga mengatakan, selama kurang lebih satu bulan harus terus melapor ke polisi.
Setiap kali melapor, ia kembali dipukui oleh polisi yang memeriksanya padahal lukanya baru saja sembuh.
"Senin Kamis itu ke situ (kantor polisi dikepret bolak-balik sama Kanit yg di situ. Saya lapor wajib, ditabok bolak-balik tapi saya baru sembuh," kata dia lagi. (iwh)