- Istimewa
Guyub Refleksi Kongres Elektro ITS 2025: AI, Sinergi, Menenun Masa Depan
“Itu artinya kebutuhan digitalisasi transportasi besar sekali. IoT untuk sensor, AI untuk rute efisien, cloud untuk data, security untuk proteksi. Jadi transportasi harus jadi prioritas,” papar Faizal.
Ia juga menyinggung isu SDM. “Talent AI untuk hilirisasi cukup banyak. Universitas-universitas STEM menghasilkan banyak. Tapi untuk hulu, membuat basic research, itu yang kurang. Bukan salah universitas atau BRIN, tapi mungkin dukungan pemerintah masih lemah, terutama pendanaan riset dasar,” jelasnya.
Soal revenue, Faizal jujur. “AI di tahap awal meningkatkan produktivitas, menurunkan cost. Itu otomatis menaikkan profit. Tahap berikutnya, AI bisa create produk baru, fitur baru, sesuai kebutuhan spesifik customer. Itu yang akan dorong revenue baru. Jadi impact langsung ke revenue mungkin tidak, tapi indirect, iya,” katanya.
Ia juga mengingatkan soal risiko. “Setiap teknologi baru pasti ada risiko. Kalau dulu pelanggaran privasi hanya soal foto, sekarang AI bisa bikin dua orang seolah berpelukan padahal tidak. Itu sudah beyond etik. Tapi saya bilang, ini nice problem. Problem karena kemajuan. Kita hadapi bersama,” ujarnya.
Di penghujung acara, suasana mencair ketika Lies Hartono, lebih dikenal publik sebagai Cak Lontong, resmi dilantik menjadi Ketua Umum IKA ELITS 2025. Dengan gaya khasnya, ia membuka sambutan penuh humor.
“Pertama-tama saya ucapkan terima kasih kepada Mas Faizal yang sudah memimpin dengan baik. Kita tinggal melanjutkan dan meningkatkan. Tujuannya satu: merangkul lebih banyak alumni, bersinergi, lebih solid dan kompak,” katanya
“Tadi disebutkan tidak ada pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI. Kecuali kalau kita sendiri memanfaatkan AI itu. Jadi kita harus berdaya, bukan kalah. AI harus kita pakai untuk kehidupan yang lebih baik,” tegasnya.
“Alumni muda energinya luar biasa. Kita yang senior memberi arah dan mengayomi. Kalau disatukan, sinerginya luar biasa. Dari situ akan lahir ide-ide yang belum kita bayangkan,” ujarnya
Ia pun memaparkan program konkret, dengan menyiapkan event olahraga, kegiatan informal/santai, hiburan, juga seminar.
“Bahkan ada proyek dengan kampus yang akan kita support. Kalau dulu ada mobil listrik dari Jakarta ke Surabaya, ke depan kita siapkan mobil tanpa supir. Bukan mobil rusak, ya, tapi mobil otonom,” katanya, disambut aplaus audiens.