- Istimewa
Guyub Refleksi Kongres Elektro ITS 2025: AI, Sinergi, Menenun Masa Depan
“Anak-anak muda sudah pakai Gemini, pakai ChatGPT. Untuk tugas sekolah, untuk ngobrol dengan teman. Bahkan industri besar sekarang invest masif. Google saja awalnya umumkan USD 75 miliar, lalu direvisi jadi USD 85 miliar. Itu bukti AI bukan hype. AI akan stay, akan jadi bagian hidup kita,” jelasnya.
“To be relevant. Beberapa nama yang disebut tadi sudah tidak relevan. Relevant in the room justru tidak disebut. Google adalah yang menginvensi modern AI. ITS harusnya tidak abai,” ujarnya.
Meski begitu, ia menyimpan harapan. “Banyak alumni sudah jadi direksi BUMN atau perusahaan besar. Filosofinya sederhana: build the ecosystem. Kalau kita semua masuk dalam ekosistem, akan lahir economies of scale. Itu filosofi Google juga. Semoga kepengurusan baru ELITS bisa membangun ekosistem itu,” ungkapnya.
Sesi paparan yang cukup panjang datang dari Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur IT Digital Telkom Indonesia. Ia berbicara bukan hanya sebagai praktisi, tapi juga sebagai alumni elektro ITS yang paham dinamika organisasi. Faizal membuka dengan refleksi perannya sebagai ketua IKA ELITS periode sebelumnya.
“Program utama saya waktu itu adalah Connecting the Dot. Alumni senior membimbing adik-adiknya. Networking yang tidak kita dapat di kampus, kita bangun lewat organisasi. Ada mentoring, coaching, sampai grup hobi: sepak bola, motoran, camping. Dari situ jejaring terbentuk,” ujarnya.
“Connectivity sudah keahlian Telkom. Tapi kita harus go beyond connectivity. Karena itu kita bangun empat horizontal platform: AI, IoT, cloud service, dan cyber security. Lalu ada 12 vertical solution per sektor industri: health, insurance, mining, banking, transportasi, dan seterusnya. Karena tiap sektor butuh solusi berbeda,” jelasnya rinci.
Telkom, katanya, tidak bisa sendirian. BUMN ini membutuhkan partner: dari akademisi, startup, global partner, regulator, hingga media.
“Akademisi punya keahlian spesifik, startup sudah punya solusi niche, regulator mengatur etika dan kedaulatan data, media penting untuk edukasi publik. Itulah konsep Pentahelix,” ungkapnya.
Sektor transportasi ia sebut sebagai prioritas. Faizal menandaskan bahwasannya spending ICT transportasi tidak sebesar banking, namun pertumbuhannya mencapai 33 persen, yang menjadi paling tinggi.