news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Bahtiyar Rifai..
Sumber :
  • Istimewa

DPRD Kota Surabaya Kritisi Permasalahan Sampah Kota

Surabaya dikenal sebagai kota besar yang bersih, tertata, dan ramah lingkungan. Namun, di balik taman hijau dan jalan mulus, masih ada pekerjaan rumah yang belum tuntas: yakni persoalan sampah dan sedimen.
Jumat, 19 September 2025 - 10:37 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Surabaya dikenal sebagai kota besar yang bersih, tertata, dan ramah lingkungan. Namun, di balik taman hijau dan jalan mulus, masih ada pekerjaan rumah yang belum tuntas: yakni persoalan sampah dan sedimen.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, saat masa reses beberapa waktu lalu menyerap aspirasi warga di Dapil 4, meliputi Sawahan, Gayungan, dan Wonokromo. Ia mengaku menerima banyak keluhan soal tumpukan sedimen yang sudah dikarungi tetapi tidak segera diangkut.

“Warga banyak yang curhat soal tumpukan sedimen yang sudah dikarungi tapi nggak diangkut-angkut, kadang sampai berhari-hari di pinggir jalan. Itu bisa jadi sumber penyakit, apalagi di musim hujan,” ujar Bahtiyar.

Menurutnya, persoalan sampah bukan lagi sekadar soal estetika, melainkan sudah menyangkut kesehatan dan potensi banjir. Kerja bakti warga seharusnya ditindaklanjuti dengan pengangkutan sampah yang tuntas, bukan dibiarkan menumpuk.

Bahtiyar juga menyoroti kurangnya armada pengangkut sampah. Kondisi ini makin terasa saat volume sampah meningkat setelah kerja bakti. Akibatnya, sampah hasil gotong royong justru menumpuk hingga lebih dari dua hari.

“Pemerintah kota Surabaya harus menambah armada truk atau mengatur jadwal pengangkutan sampah, agar semua sampah bisa terangkut dan tidak menjadi masalah baru,” tegasnya.

Tak hanya itu, Bahtiyar juga menyinggung maraknya sampah berukuran besar seperti kasur, lemari, dan kursi rusak yang dibuang sembarangan di pinggir jalan hingga ke sungai. Menurutnya, kebiasaan ini membahayakan lingkungan karena dapat merusak saluran air dan memicu banjir.

“Untuk membuang sampah besar seperti kasur atau furniture bisa dilakukan di beberapa TPS. Tapi memang harus datang dan menanyakan dulu ke TPS apakah menerima jenis sampah itu. Mulai 2025 semua sampah sudah ada sistem pengelolaannya. Masyarakat tinggal disiplin menjaga kebersihan kota Surabaya,” jelas Bahtiyar.

Ia menegaskan, menjaga Surabaya tetap bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga butuh kesadaran kolektif masyarakat.(chm)
 

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

11:47
15:11
07:39
18:33
03:26
01:19

Viral