- Istimewa
Wakil Ketua MPR Ibas Ajak Generasi Muda Jadi Pemimpin yang Bertindak Nyata dengan Nurani
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas/EBY), mengajak generasi muda untuk menjadi pemimpin bermakna yang bertindak nyata dengan keberanian, nurani, dan semangat membumi.
Hal itu disampaikan Ibas dalam Kuliah Umum bertajuk Student Development Program – Leadership 2025 di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
"Mari kita mulai dengan semangat, pikiran terbuka, dan hati yang damai. Kuliah umum ini kita dedikasikan untuk membangun pemahaman tentang kepemimpinan sejati tentang nilai, karakter, dan tindakan nyata," kata Ibas dalam keterangannya, Rabu (3/9).
Ibas yang telah meraih gelar S3 Doktor di IPB University itu menjelaskan bahwa cita-cita membangun bangsa harus berangkat dari komitmen generasi muda untuk menjadi pemimpin yang berkarakter kuat dan berorientasi pada rakyat.
"Kita ingin Indonesia terdidik, maju, demokratis, dan sejahtera. Generasi muda harus berani menjadi pemimpin bermakna kelak," ujarnya.
Dalam bagian inti kuliahnya, Ibas menguraikan enam prinsip kepemimpinan sejati. Pertama, kepemimpinan harus bertumpu pada nilai, bukan sekadar gelar.
"Pemimpin dengan nilai, bukan sekadar gelar. Contohnya adalah pemimpin yang mengedepankan kepentingan umum dan rakyat serta tak takut mengakui kesalahan jika belum sesuai," ujarnya.
Kedua, Ibas juga mendorong mahasiswa untuk memulai perubahan dari lingkungan sekitar. "Mulai dari lingkungan terkecil. Perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten," jelas dia.
Ketiga, Ibas menyoroti pentingnya keseimbangan antara keberanian menyuarakan pendapat dan kemampuan mendengarkan.
"Berani bersuara, siap mendengar. Suara tanpa dengar akan menjadi gaung kosong," ujar Ibas.
Keempat, Ibas mengajak para mahasiswa untuk tidak takut gagal, dan menjadikan kegagalan sebagai bagian dari proses pembelajaran.
"Belajar dari gagal, bukan lari dari masalah. Kegagalan bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari pelajaran berharga. Kita harus berani menghadapi masalah dan membuat strategi baru dari kesalahan kita," ujar Ibas.
Kelima, Ibas berbicara tentang pentingnya berpikir luas dan bertindak nyata.
"Berpikir global dan bertindak lokal. Pemimpin harus memiliki wawasan luas, namun tindakannya harus memberi dampak nyata di lingkungan sendiri," ujarnya.