Article Article
Talkshow "Melestarikan Lingkungan melalui Peran Kearifan Lokal" yang diselenggarakan oleh Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia bersama National Geographic Indonesia..
Sumber :
  • tvOnenews.com/Luthfi Khairul Fikri

Anak Muda Indonesia Diajak Rawat Lingkungan hingga Jaga Kearifan Lokal

GEF SGP Indonesia berkolaborasi dengan National Geographic Indonesia menggelar talkshow bertema “Melestarikan Lingkungan Melalui Peran Kearifan Lokal".
Minggu, 23 Maret 2025 - 02:59 WIB
Reporter:
Editor :

Jakarta, tvOnenews.com - Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia berkolaborasi dengan National Geographic Indonesia menggelar talkshow bertema “Melestarikan Lingkungan Melalui Peran Kearifan Lokal” bertempat di kawasan Mblok, Melawai, Jakarta Selatan.

Kegiatan ini dalam upaya mengangkat solusi pelestarian lingkungan berbasis budaya.

Sidi Rana Menggala, PhD, Koordinator Nasional GEF SGP Indonesia, menyatakan bahwa kearifan lokal bukan hanya warisan budaya, tetapi juga solusi nyata untuk masalah lingkungan global.

"Ya, isu lingkungan bukan lagi sekadar wacana, melainkan tantangan nyata yang menuntut aksi kolektif. Di tengah kompleksitas permasalahan global, kearifan lokal muncul sebagai oase inspirasi, menawarkan solusi yang teruji zaman dan selaras dengan alam," ujar Sidi dalam keterangannya, Minggu (23/3/2025).

Diskusi mendalam mengenai hal ini menjadi fokus utama dalam berbagai forum, tak terkecuali yang difasilitasi oleh Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki peran sentral dalam memajukan agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat global ini yaitu UNDP (United Nations Development Programme).

"Acara ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa keberlanjutan dapat dimulai dari akar budaya. Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pelestarian lingkungan," terangnya.

Sementara, UNDP, sebut Anton Sri Probiyantono, Senior Programme Manager UNDP, sebagai representasi PBB di lapangan, memiliki mandat untuk memfasilitasi dialog dan kerjasama lintas negara dalam mengatasi berbagai isu pembangunan, termasuk pelestarian lingkungan.

Di Indonesia, UNDP aktif menjalin kemitraan strategis dengan pemerintah di berbagai tingkatan, mulai dari Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, hingga Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta kementerian lainnya.

Namun, upaya pelestarian lingkungan tidak bisa hanya bertumpu pada pemerintah.

Sebab, masyarakat memegang peranan krusial sebagai garda terdepan dan pelaku utama perubahan. Masyarakat dalam konteks ini adalah kita semua: individu, pelajar, organisasi masyarakat sipil (OMS), sektor swasta, dan berbagai elemen bangsa lainnya.

Setiap tindakan, sekecil apapun, memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif.

Mulai dari menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari hingga mendukung praktik bisnis yang bertanggung jawab, partisipasi aktif masyarakat adalah kunci keberhasilan agenda pelestarian lingkungan yang telah disepakati di tingkat internasional.

Dalam konteks ini, peran Global Environment Facility (GEF) menjadi sangat penting.

Sebagai mekanisme pendanaan yang dipercaya oleh lebih dari 200 negara dan PBB, GEF memastikan tersalurnya dukungan finansial untuk berbagai inisiatif pelestarian lingkungan yang dijalankan oleh pemerintah maupun organisasi masyarakat sipil, seperti yang dilakukan oleh Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL).

Kontribusi dari berbagai pihak, termasuk media yang secara konsisten mengangkat isu lingkungan dan kearifan lokal, serta para sineas yang menghasilkan karya inspiratif seperti film "Harmoni," memberikan dorongan yang signifikan bagi terciptanya kesadaran dan aksi nyata di masyarakat.

UNDP sendiri memiliki visi yang inklusif, memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang tertinggal (Leave No One Behind - LNOB) dalam upaya pembangunan berkelanjutan.

Kesetaraan gender dan inklusi sosial menjadi pilar penting, di mana setiap individu memiliki kesempatan dan suaranya didengarkan dalam proses pembangunan. Diskusi-diskusi publik, seperti yang didokumentasikan oleh media, menjadi wadah penting untuk menyuarakan pendapat dan berkontribusi pada agenda pelestarian lingkungan.

Di lokasi yang sama, Yanidar Witjaksono, Direktur Executive YBUL menyoroti betapa kearifan lokal, yang mencakup adat, tradisi, dan hubungan harmonis dengan alam, memiliki fungsi positif yang beragam.

Dia menilai kearifan lokal menjadi pedoman dalam menghadapi masalah sehari-hari, alat kontrol sosial, penjaga keberlangsungan hidup, pelestari budaya, dan penuntun hidup secara lestari dengan mencintai dan menjaga lingkungan. Beliau mengingatkan akan nilai aset alam Indonesia yang sangat besar dan konsekuensi dari kelalaian manusia terhadap lingkungan yang telah kita rasakan melalui bencana alam dan perubahan iklim.

Seruan untuk bertindak lebih serius dan berkontribusi sesuai dengan peran masing-masing menjadi penutup yang menggugah.

"Pada akhirnya, upaya pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Setiap individu, organisasi, dan negara memiliki peran yang tak tergantikan. Kesadaran untuk berkontribusi, baik secara individu maupun kolektif, adalah kunci untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan," tuturnya.(lkf)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

02:40
02:09
02:06
02:26
02:38
05:25

Viral