- Humas Kementan
Kementan Siapkan Strategi untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem
"Peringatan FAO terhadap potensi kelangkaan pangan bukanlah karena faktor kekeringan (iklim). Tetapi lebih ke food supply chain yang terganggu. Ini tidak boleh terjadi di negeri ini," tegas Mentan SYL.
Mentan SYL menjelaskan, Indonesia diperkirakan akan mengalami surplus beras setidaknya 1,7 juta ton pada tahun ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras nasional 32 juta ton, sedang kebutuhan kurang lebih 30 juta ton. Setidaknya, akan ada cadangan hingga 1,7 juta ton.
"Dari data BPS juga mengatakan panen dalam rentang Februari-Maret akan mencapai sekitar 10 juta ton. Kalau dari pengamatan Kementerian Pertanian melalui satelit melihat produksi periode itu bahkan dapat mencapai 11,1 juta ton," kata Mentan SYL.
Mentan SYL menjamin data satelit ini valid karena memotret seluruh lahan padi di Tanah Air. Selain itu, laporan dari dinas-dinas provinsi dan kabupaten terkait panen padi, juga mendukung tren yang sama.
Sementara, ketersediaan beras hingga Idul Fitri dalam posisi aman, hingga bulan Maret mendatang, 1,9 juta hektar lahan sawah akan panen.
"Artinya akan ada 6 juta ton beras yang dihasilkan oleh para petani dalam negeri, hingga bulan Maret mendatang. Memasuki Februari ini, ada kurang lebih 1,9 juta hektare di seluruh Indonesia yang siap panen,” ungkapnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, kementerian pertanian siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah apabila mengalami kekeringan atau kebanjiran dengan menyediakan paket bantuan kepada petani.