Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan hukum menggelar tahlilan untuk orang meninggal dunia selama 3 hari 3 malam, 7 hari 7 malam hingga peringatan dalam 100 hari.
Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur dan harapan terbebas dari segala macam penyakit warga Desa Sememu, Pasirian, Lumajang, menggelar tradisi selamatan desa
Dalam sebuah kesempatan ceramahnya di majelis taklim, Buya Yahya menjelaskan soal hukum Islam soal selamatan orang meninggal dunia, berdosa jika tak dilakukan?
Semua manusia pasti akan kembali pada-Nya. Sebenarnya apakah hukum bila melakukan acara Tahlilan pada hari peringatan bagi orang meninggal? kata Buya Yahya...
Apakah boleh hukumnya mengadakan selamatan orang yang meninggal dunia? Simak penjelasan Buya Yahya tentang selamatan 3 hari, 7 hari, hingga 100 hari dalam Islam
Bila seseorang meninggal dunia, sudah semestinya bagi orang yang masih hidup dapat menyolatkan dan mendoakannya. Buya Yahya jelaskan hukum mengadakan Tahlilan
Buya Yahya menjelaskan hukum selamatan orang meninggal dunia 1 hari, 3 hari, 7 hari, 40 hari. Jika mampu bersedekah, maka dianjurkan untuk memberi sedekah orang
warga Desa Wonokerto, Lumajang, menggelar tradisi dan ritual Ojung, yang ditempatkan di sekitar sumber mata air Sumber Winong, desa setempat, Senin (14/8).
Pada umumnya, Tahlilan bertujuan untuk mendoakan bagi seseorang yang telah meninggal dunia, Namun apa hukumnya bila acara Tahlilan, Buya Yahya bilang begini
Memasuki bulan Suro atau Muharam, warga Dusun Sidomulyo, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi menggelar ritual selamatan bumi, Rabu (19/7) malam.
Banyaknya tradisi ritual maupun selamatan di bulan Suro atau Muharam, jadi berkah tersendiri bagi petani dan pedagang pisang jenis Ambon dan Raja di Magetan