Piala Dunia U-20 Kembali Disinggung Media Asing Atas Keputusan IOC Imbas Penolakan Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik
- REUTERS/Issei Kato
Jakarta, tvOnenews.com - Dua ajang besar yang pernah batal diselenggarakan di Indonesia, Piala Dunia U-20 dan ANOC World Beach Games 2023 kembali disinggung setelah International Olympic Committee (IOC) memberikan pernyataan tegas pada Indonesia atas penolakan atlet Israel di Kejuaraan Dunia Gimnastik.
IOC memutuskan sanksi pada NOC Indonesia dengan mencabut potensi tuan rumah untuk ajang Olimpiade dan turunannya di Indonesia. Tak hanya itu, federasi olahraga internasional di bawah naungan IOC pun dilarang menyelenggarakan acara di Indonesia sampai.
Media asing Games Bids menyebut bahwa IOC meminta NOC Indonesia memberikan jaminan akses bagi seluruh atlet dari seluruh negara dalam penyelenggaraan ajang internasional.
"Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, menolak mengeluarkan visa bagi pesenam Israel awal bulan ini karena serangan militer Israel di Gaza,
" tulis laporan Games Bids dikutip Kamis (23/10/2025).
Penolakan visa ini pun membuat pemilik medali emas Olimpiade 2024, Artem Dolgopyat dan atlet perwakilan Israel lainnya batal bertanding di Indonesia.
"Insiden ini bukanlah kejadian yang terisolasi, karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel," tulis laporan tersebut.
Games Bids bahkan kembali menyinggung soal dua ajang dunia di 2023 lalu yang juga batal karena Israel, Piala Dunia U-20 dan ANOC World Beach Games 2023.
Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 memang berimbas pada hukuman FIFA yang mencabut hak tuan rumah Indonesia. Hal ini pun memiliki efek domino dengan ANOC World Beach Games 2023 yang seharusnya berlangsung di Bali batal dengan alasan yang sama.
"Indonesia harus membatalkan Piala Dunia FIFA U-20 karena penolakannya terhadap partisipasi Israel. Di tahun yang sama, rencana ANOC Beach Games di Bali dibatalkan, diduga karena masalah keuangan, tetapi kemungkinan besar karena persyaratan untuk mengikutsertakan atlet Israel," tulis laporan tersebut.
Sementara itu, Presiden NOC Israel Yael Arad telah angkat suara atas hukuman tersebut. Dia mengaku ini adalah harga yang harus dibayar setelah adanya upaya jahat untuk mengganggu olahraga global.
"Menurut Times of Israel, Arad menambahkan bahwa atlet Israel akan “terus tampil di panggung-panggung besar dan signifikan, dan kami akan terus, seperti di Olimpiade Paris, untuk menonjolkan keunggulan atlet-atlet Israel kami yang luar biasa," tutup laporan tersebut.
Load more