NOC Indonesia Bantah Intimidasi Andi Jerni, Sebut Perilaku Media Sosial Jadi Sorotan
- NOC Indonesia/Mochammad Rifqi Priadiansyah
Jakarta, tvOnenews.com - NOC Indonesia membantah tuduhan intimidasi pada atlet kickboxing Indonesia, Andi Mesyara Jerni Maswara. Andi Jerni, sapaannya, mengaku diintimidasi oleh pihak NOC Indonesia yang mengancamnya tak dapat medali perunggu ketika tampil di SEA Games 2025.
Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari memastikan apa yang dilakukan pihaknya bukan intimidasi, permintaan menghapus unggahan sosial media disebutnya sebagai akar permasalahan.
Hal ini bermula dari Andi Jerni yang merasa dicurangi ketika tampil di babak semifinal kickboxing nomor 50kg putri. Kecewa karena protesnya tak dianggap dan tak ada kehadiran pihak NOC Indonesia saat itu membuat Andi Jerni mengeluarkan unek-uneknya di sosial media.
Andi Jerni pun berhasil menyabet medali perak di perebutan juara ketiga. Hendak naik ke podium, Anggota Komite Eksekutif NOC Indonesia Krisna Bayu dan Antonius Adi Wirawan mendatangi sang atlet untuk menghapus unggahan demi dia dapat menerima medali.
"Apa yang dilakukan oleh Saudara (Krisna) Bayu itu telah berkoordinasi dengan PB Kickboxing Indonesia, yang harusnya atlet ini tidak dikasih medali. Jadi akhirnya medali itu berkat diplomasinya saudara Bayu akhirnya bisa diberikan," kata Okto.
Unggahan sosial media tersebut diakui Okto sempat mendapatkan sorotan dari Konfederasi Kickboxing Asia sehingga meminta NOC Indonesia untuk mengambil medali alih-alih sang atlet.
"Seharusnya medali itu diberikannya kepada NOC karena AKC-nya, federasinya tidak mau memberikan kepada atletnya. Karena atletnya memasang (unggahan) media sosial yang dianggap tidak berkenan di aturan dari AKC," lanjutnya.
Andi Jerni kemudian menghapus unggahan tersebut dan mengunggah permintaan maaf di akun Instagram pribadinya. Dia pun akhirnya menerima medali yang diklaim Okto merupakan hasil negosiasi dengan pihak AKC agar Andi Jerni bisa mendapatkan medalinya di podium langsung.
Okto menegaskan bahwa setiap aturan yang dilanggar tentu ada konsekuensinya.
"Aturan (bersosial media) itu ada. Jadi saya sekali lagi mengimbau kepada semua pihak, baca aturan. Jadi kita dalam hidup itu kan ada aturannya, baca itu aturannya. Dan aturan itu jangan dilanggar, karena setiap aturan, pasti ada konsekuensinya," tegas Okto.
Load more