Gara-gara Sahabat Megawati Hangestri, KOVO Sampai Diminta Ubah Regulasi Liga Voli Korea, Kenapa?
- Red Sparks
Saat ini, pemain wanita diklasifikasikan sebagai Grade A jika memiliki gaji pokok tahunan lebih dari 100 juta won.
Namun, standar tersebut dinilai tidak relevan lagi. Dari 14 pemain FA wanita musim ini, hanya Lee Da-hyeon yang tidak masuk kategori Grade A, karena ia hanya menerima 40 juta won setelah gagal berkarier di luar negeri.
Seorang pengamat bola voli Korea menyebut, “Sudah hampir satu dekade sistem grading ini digunakan, tapi standar gaji pemain kini jauh meningkat, membuat sistem ini tidak lagi sesuai kenyataan.”
Namun, ada pula kekhawatiran bahwa menaikkan ambang batas Grade A bisa memicu manipulasi gaji oleh klub menjelang masa FA, agar pemain tetap berada di grade bawah.
Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian batas gaji tahunan yang berlaku seragam.
Salah satu pejabat klub menyatakan, “Kita harus menyesuaikan sistem klasifikasi FA agar lebih realistis, sambil mempertimbangkan penurunan batas gaji maksimum individu. Kita juga butuh sistem pengaman agar tak terjadi lonjakan gaji berlebihan akibat persaingan transfer yang terlalu panas.”
Sebagai catatan, untuk divisi putra, tujuh presiden klub telah menyepakati penurunan total kompensasi untuk musim 2024-2025 dari 5,81 miliar won (batas gaji 4,15 miliar + opsi 1,66 miliar) menjadi 4,8 miliar won dalam empat tahun.
Namun, divisi putri belum membahas penurunan tersebut, mengingat total kompensasi musim ini hanya 2,9 miliar won, termasuk gaji pokok 2 miliar, opsi 600 juta, dan bonus kemenangan 300 juta won.
(nad)
Load more