Gara-gara Sahabat Megawati Hangestri, KOVO Sampai Diminta Ubah Regulasi Liga Voli Korea, Kenapa?
- Red Sparks
Jakarta, tvOnenews.com - Gara-gara Pyo Seung-ju sahabat Megawati Hangestri, Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO) sampai didesak untuk mengubah regulasi Liga Voli Korea.
Desakan ini bermula akibat regulasi bursa transfer V-League yang kontroversial.
Aturan tersebut menjadi sorotan setelah sahabat Megawati Hangestri, Pyo Seung-ju, dikabarkan pensiun secara tidak langsung karena tidak menemukan klub untuk musim depan.
Bursa transfer V-League musim 2025-2026 resmi ditutup pada Kamis, 24 April 2025 lalu, sementara periode penentuan pemain kompensasi berakhir pada Senin, 28 April 2025.
Sejumlah pemain berstatus agen bebas (FA) telah menentukan masa depannya. Namun di hari terakhir, Pyo Seung-ju memilih mempertahankan statusnya sebagai FA tanpa memperpanjang kontrak dengan Red Sparks maupun bergabung dengan enam tim lainnya.
Berdasarkan aturan FA KOVO pasal 5 paragraf 3, pemain yang tidak menandatangani kontrak selama masa negosiasi dianggap tidak memiliki ikatan dengan tim manapun dan tidak bisa menandatangani kontrak hingga periode transfer musim berikutnya.
Akibatnya, Pyo Seung-ju dipastikan absen sepanjang musim 2025-2026, dan baru bisa bermain kembali jika menandatangani kontrak pada musim 2026-2027.
Situasi ini pun membuat Pyo Seung-ju yang telah berkarier selama 15 tahun memutuskan pensiun.
Banyak pihak menilai keputusannya dipengaruhi oleh kebuntuan dalam sistem transfer V-League yang membuatnya tidak punya opsi lain.
Menurut laporan KMIB Sport, akar permasalahan ini terletak pada sistem kompensasi perekrutan pemain. Pyo Seung-ju, dengan gaji 300 juta won musim lalu, dikategorikan sebagai pemain Grade A.
Klub yang ingin merekrutnya harus membayar kompensasi sebesar 200 persen dari gaji sebelumnya ditambah satu pemain non-prioritas, atau 300 persen dari gaji sebelumnya.
Skema ini dianggap memberatkan dan membuat tim lebih memilih negosiasi langsung atau opsi tukar pemain, yang akhirnya juga gagal.
Perbandingan pun muncul dengan cabang olahraga lain seperti sepak bola, yang tidak menerapkan sistem kompensasi ketat, membuat perpindahan pemain lebih fleksibel.
Hal ini memunculkan desakan agar KOVO merevisi regulasi FA, terutama sistem klasifikasi pemain yang dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan gaji saat ini.
Load more