Istri Selingkuh Sampai Berzina dengan Pria Lain, Suami Boleh Memaafkan atau Sebaiknya Diceraikan? Ternyata kata Ulama Tidak Perlu...
- Istockphoto
Hukuman ini menunjukkan betapa beratnya dosa perzinahan, karena bukan hanya merusak kehormatan diri, melainkan juga menghancurkan institusi keluarga dan masyarakat.
Maka, jika seorang istri kedapatan berzina, suami yang tetap mempertahankan pernikahan tanpa adanya taubat dan perubahan nyata dikhawatirkan justru menjerumuskan dirinya dalam dosa, karena seakan membiarkan maksiat terus berlangsung.
“Dan dengan anda menggantungkan begini membiarkan mereka berzinah,” tegas Buya Yahya.
Sehingga langkah tegas berupa perceraian menjadi pilihan yang lebih selamat bagi suami.
Menjaga Kehormatan Keluarga
Meski demikian, Buya Yahya juga mengingatkan agar aib perselingkuhan ini tidak diumbar kepada anak-anak.
“Kemudian anda setelah itu enggak perlu bercerita kepada anak anda tentang kejelekan ibunya, khawatir dia membenci ibunya, anda akan rugi punya anak durhaka pada ibunya,” ujarnya.
Anak tetap perlu diarahkan agar berbakti kepada ibunya, meski sang ibu pernah melakukan kesalahan besar.
Langkah bijak yang disarankan adalah menjaga martabat keluarga, berdoa agar sang mantan istri mendapatkan hidayah, sekaligus memulai kehidupan baru dengan pasangan yang lebih sholehah.
“Kemudian anda ambil langkah baru supaya anda tidak fokus kepada orang yang telah berkhianat kepada anda,” tutur Buya Yahya.
Dengan demikian, Islam mengajarkan keseimbangan: di satu sisi menegakkan hukum dengan tegas terhadap pelanggaran syariat, dan di sisi lain tetap menjaga adab, mendoakan kebaikan, serta tidak menanamkan kebencian pada anak-anak.
Suami dituntut untuk tegas sekaligus bijaksana agar dapat menjaga kehormatan diri, keluarga, dan agama. (udn)
Load more