Bukan pakai Inni Wajjahtu saat Baca Doa Iftitah, Ternyata Rasulullah SAW pakai...
- dok.ilustrasi freepik
Jakarta, tvOnenews.com- Doa iftitah jadi salah satu bacaan shalat yang dipakai umat muslim.
Namun, siapa sangka, saat membaca doa iftitah umumnya umat muslim menggunakan pakai kata Inni Wajjahtu.
- dok.ilustrasi freepik
Apakah sudah benar atau salah? simak penjelasan di bawah ini.
Sehubungan dengan ini, Ustaz Adi Hidayat pernah menjelaskan, bagaimana sebenarnya membacaa doa iftitah dalam shalat.
Pendakwah Indonesia, Ustaz Adi Hidayat mengatakan kurang tepat, ada perbedaannya dengan cara Rasulullah SAW.
Dalam ceramahnya, cara baca doa iftitah yang benar dalam islam itu ternyata disesuaikan dengan penggunaannya. Hal ini berdasarkan dengan Rasulullah SAW.
Dikutip tvOnenews.com dari YouTubenya, Adi Hidayat Official, Sabtu (24/5). Ustaz Adi Hidayat (UAH) tegaskan hukum baca doa ifititah.
Sekalipun baca doa ini sunnah, iftitah juga mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat.
- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
"Kita baca tanpa paham dapat pahala dan gugur kewajiban, tapi kalau kita baca dan paham artinya maka pemahaman itu memberikan dampak pada jiwa kita," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Selanjutnya, ia katakan membaca dengan kalimat Inni Wajjahtu. Ternyata baca doa seperti itu, shalat tidak sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.
UAH mengungkapkan sesungguhnya ada bacaan doa dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ustaz Adi Hidayat katakan benar kalau doa iftitah itu sunnah Nabi Muhammad SAW, yang termasuk dari salah satu hadits riwayatnya.
Berdasarkan hadits riwayat, menerangkan kebiasaan doa iftitah dari Nabi Muhammad SAW terletak pada penjelasan Abu Hurairah. Itu ada dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 711.
"Abu Hurairah mengatakan ‘Saya pernah shalat di belakang Nabi Muhammad sampai ketika beliau bertakbir, beliau diam sejenak. Kemudian Rasulullah membaca Al Fatihah," jelasnya.
Dengan doa iftitah, ternyata bacaan berasal dari kalimat "Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna" katanya biasa yang diamalkan Nabi Muhammad SAW.
"Selesai shalatnya beliau bertanya, saat saya shalat di belakang Anda, setelah takbir Anda diam. Apa yang Anda lakukan?’ Kata Nabi ‘Saya membaca Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna’," terang UAH.
Sebagimai berikut doa Iftitah dalam Shalat Sunnah Nabi Muhammad SAW
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Bacaan Latin: Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari)
Sehubungan dengan ini, ia menerangkan tidak membedakan kedua kalimat tersebut.
Menurutnya, harus diluruskan mana yang benar cara mengucapkannya berdasarkan kegunaannya.
"Pertanyaannya, bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membaca Allahumma Baid, dan kapan Nabi membaca Inni Wajjahtu" tegasnya.
Dengan dilakukan saat lempar jumrah dan hendak potong hewan kurban selalu diamalkan Nabi Muhammad SAW menggunakan kalimat "Inni Wajjahtu".
"Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," pesan UAH.
"Jadi Inni Wajjahtu itu doa menyembelih hewan kurban," tambahnya.
Ia menginformasikan kalimat Inni Wajjahtu diterangkan Jabi bin Abdullah dari riwayat hadits Ibnu Majah Nomor 3221. "Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah 3221," tutupnya. (klw)
Waallahualam
Load more