ADVERTISEMENT
Advertnative
Dengan perasaan berkecamuk dan air mata yang mengalir, Bensu bercerita melalui telepon bahwa Ia pernah mendapatkan perlakuan dari seseorang hingga sangat sulit untuk dilupakan.
“Hanya saya dan ibu saya yang mendapatkan perlakuan itu. Pada saat itu saya pertama kali melihat wajah ibu saya seperti menutupi diri. Saya naik bus nomor 52,” ujar Ayah Betrand Peto.
“Ibu saya ingin duduk di pinggir, biasanya saya yang selalu duduk di jendela. Ibu saya berpaling mukanya, dia berusaha untuk saya tidak melihat. Tapi saya melihat tetesan air matanya,” lanjutnya.
Sejak saat itu ia memiliki rasa dendam dan luka hati yang mendalam akibat perlakuan dari orang yang tidak disebutkan secara rinci oleh Ruben.
Hal ini membuatnya merasa sangat benci dan ingin selalu berusaha menjaga sang ibu dari siapapun yang menghinanya.
“Dari situ saya benci sekali, saya sangat jaga ibu saya dari siapapun. Ada saja yang menghina ibu saya. Saya mudah sekali terbakar marah karena hal yang saya pendam selama ini sangat-sangat menyakitkan,” pungkasnya.
Load more