Pemain Muslim ini Nyaman dengan Budaya Indonesia, Ragnar Oratmangoen Keluhkan 2 Hal ini di Jakarta Jadi Tantangan
- dok.kolase tvOnenews.com/ Julio Trisaputra
Jakarta, tvOnenews.com- Pemain mualaf Ragnar Oratmangoen pernah menyampaikan ada hal buatnya tak nyaman di Jakarta.
Meski secara keseluruhan ia nyaman di Indonesia. Namun, jika diberi pertanyaan, apakah ada hal yang kurang nyaman di Jakarta, ia pun menjawab.
- Antara
Pemain mualaf satu-satunya di Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen mengaku bersyukur karena Indonesia lebih nyaman dibandingkan di Belanda.
Ada 2 Hal Buatnya Tak Nyaman di Jakarta
Ragnar Oratmangoen yang akrab disapa Wak Haji ini mengatakan dua hal berkaitan dengan kesehatan. Seperti, ia kala latihan bersama tim Skuad Garuda.
Dalam sesi wawancaranya beberapa waktu lalu, dikutip dari obrolan Ragnar Oratmangoen bersama Mamat dalam Podcast YouTube Soccer77, beberapa waktu lalu.
Pemain naturalisasi ini membeberkan 2 hal itu, yaitu keruwetan lalu lintas, biasa kita sebut macet.
Hal kedua, sebagai alasan kurang nyaman karena suhu hangat tapi nggak ada matahari. Ini jadi tantangannya.
Sehingga Bek FC Twente itu kesulitan mendapatkan hangatnya panas matahari. Terlebih saat ia, menjalani latihan atau liburan.
"Saya sudah mendengar (paham) soal negara Indonesia," jawab Ragnar Oratmangoen, dikutip Minggu (30/3/2025).
"Bagaimana soal Jakarta? apakah kamu suka?," tanya Mamat ke Wak Haji.
"Tidak," jawab Pemain naturalisasi itu sambil tertawa dan diikuti ketawa Mamat, ditimpa mamat sebagai host, karena "kemacetan ya pasti?," tanya mamat lagi.
"Iya itu salah satunya, tapi juga karena di sini susah untuk mendapatkan matahari. Rasanya hangat di sini kadang, tapi ketika latihan tidak ada, bahkan saat libur pun juga," jawab Ragnar.
- dok.kolase tvOnenews.com/ Julio Trisaputra
Pilih Indonesia daripada Belanda karena Lebih Nyaman
Dalam kesempatan yang sama, Ragnar juga menjelaskan lebih nyaman di Indonesia dibandingkan negara kelahirannya di Belanda.
Jatuh hati sama Indonesia bukan karena soal gaji buat Pemain naturalisasi ini suka Tanah Air. Bahkan sebelum Ragnar Oratmangoen masuk Timnas Indonesia pun ia mengetahuinya.
Perbedaan dirasakan Wak Haji , diungkapkan setelah bergabung ke Timnas Indonesia.
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat sebagai host dari YouTube Soccer77.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
Makna bebas yang Wak Haji sampaikan berarti baik, yaitu nyaman dan menyenangkan di Indonesia karena tingkat toleransinya tinggi.
Sebab di Tanah Air, ia merasakan bebas mendengarkan adzan kapanpun dan di manapun. Dibandingkan di negara kelahirannya Belanda.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah meng-judge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji.
Sehubungan dengan Ragnar Oratmangoen, diketahui, dugaan gaji atau pendapatan pemain mualaf di Timnas Indonesia ini sebesar 700 pound alias Rp14 juta setiap pekannya.
Prediksi gaji Wak Haji dapatkan selama satu musim pun belum menyentuh harga miliaran, tepatnya hanya 36.400 pound atau setara Rp725 juta.
Kenudia, Oratmangoen resmi bergabung dengan klub Liga Pro Belgia F.C.V Dender dengan kontrak dua tahun.
Berdasarkan informasi yang dirangkum tvOnenews.com, Ragnar Oratmangoen berstatus mualaf ini lahir dari keluarga non-muslim (Nasrani).
Di sisi lain, Ragnar Oratmangoen memiliki keluarga di Indonesia di Maluku. Tak heran namanya, mewakili satu marga yang ada di Kepulauan Tanimbar 'Oratmangoen'.
Pemain Timnas Indonesia yang berstatus mualaf itu, pernah cerita. Awal mulanya karena sering diajak teman-temannya waktu kecil ke Masjid. (klw)
Load more