Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberi kita kesempatan untuk menyempurnakan ibadah Ramadhan selama satu bulan penuh.
Hari ini, kita merayakan kemenangan dengan takbir dan tahmid yang begitu indah untuk didengarkan kita semua, serta kita menyongsong bulan Syawal dengan penuh semangat kebaikan dan ketakwaan.
Takbir berkumandang bentuk menandakan kemenangan umat Islam setelah menjalani ibadah di bulan Ramadhan.
Hari Raya Idul Fitri adalah momen untuk bersyukur dan merayakan keberhasilan menunaikan ibadah puasa serta meningkatkan ketakwaan.
Namun, pertanyaan yang harus direnungkan adalah apakah semangat ibadah hanya menyala di bulan Ramadhan, atau tetap terjaga di bulan Syawal dan seterusnya?
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Ramadhan adalah bulan pendidikan rohani, di mana umat Muslim melatih diri untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Keberhasilan Ramadhan tidak diukur dari berapa banyak ibadah yang dilakukan selama bulan suci, tetapi sejauh mana ibadah itu dapat terus dijaga setelahnya.
Konsistensi dalam ibadah setelah Ramadhan adalah tanda keberhasilan dalam menggapai derajat takwa yang sesungguhnya.
Pertama-tama, khatib akan menjelaskan Ramadhan sebagai madrasah ruhiyah.
Ramadhan bukan sekadar bulan ibadah, tetapi juga madrasah ruhiyah yang melatih kedisiplinan, kesabaran, dan ketakwaan, sebagaimana dalam dalil Al-Quran melalui Surat Al-Baqarah Ayat 183, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Load more