Jakarta, tvOnenews.com- Timnas Indonesia menghadirkan berbagai pemain terbaik, salah satunya Ragnar Oratmangoen.
Salah satu pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang lahir di Belanda. Besar di sana, tak selalu membuatnya merasa nyaman.
Secara umum, kebanyakan orang Belanda memiliki budaya berbeda dengan Indonesia. Hal inilah yang dipahami Ragnar Oratmangoen, pemain mualaf Timnas Indonesia.
Selama bermain di Timnas Indonesia, ia pun menyadari perbedaan itu hingga merasa tak nyaman. Apabila dibandingkan dengan negara kelahirannya, Belanda.
Ada satu budaya orang Belanda yang dimaksud Ragnar Oratmangoen buat tak nyaman, ialah mudah sekali untuk menjudge atau menghakimi seseorang.
Terlebih kata Ragnar yang disapa Wak Haji itu sebut dalam hal perbedaan keyakinan. Sangatlah nampak, belum sebebas di Indonesia soal adzan atau ibadah shalat.
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat ke Ragnar tayang dari YouTube Soccer77, beberapa waktu lalu, dikutip Senin (24/3/2025).
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengjudge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.
Perlu diketahui, Ragnar Oratmangoen merupakan pemain naturalisasi dan berstatus mualaf. Sosoknya dengan ciri khasnya yang ramah dan murah senyum.
Bahkan pernah viral video Wak Haji, soal hobi senyum karena bagian menjalankan amalan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
«تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ»
“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah bagimu” (Sahih, HR Tirmidzi no 1956). (dikutip dari laman NU online).
Buat terkagum dengan sikapnya, ternyata Pemain FCV Dender itu berlatar belakang keluarga nasrani, tapi tetap semangat untuk mempelajari Islam hingga putuskan mualaf.
Dalam ceritanya, Wak Haji mengungkapkan alasan merasa lebih nyaman dan menyenangkan di Indonesia karena tingkat toleransi yang tinggi.
Dalam ceritanya, Ragnar Oratmangoen mengaku kalau di Indonesia bisa bebas, dalam arti bisa kapanpun mendengar suara Adzan.
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," jelasnya menambahkan.
"Di sini (Indonesia) sangat baik, lebih baik dan juga menyenangkan. Bahkan di sini juga, kita tidak akan dihakimi dengan apa yang kita percaya," ucap Wak Haji.
Pada tahun 2008, Ragnar Oratmangoen pernah jadi bagian dari klub Top Soss Youth Belanda dan kemudian pindah ke tim muda NEC Nicmegen. Lalu memulai karier profesionalnya pada musim 2017/2018 di klub divisi kedua Liga Belanda, FCC OSS.
Wak Haji yang bernama lengkap Ragnar Anthonius Maria Oratmangoen kelahiran 21 Januari 1998. Ternyata, Oratmangoen merupakan marga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Diketahui, Ragnar menjadi pemain pinjaman dari FC Groningen. Berstatus pinjaman, Oratmangoen langsung menjadi pemain inti di Fortuna Sittard, kini menghuni peringkat sembilan klasemen dari 18 tim.(klw)
Load more