tvOnenews.com - Itikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah. Itikaf biasanya dilakukan di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan dengan harapan memperoleh Lailatul Qadar.
Hukum itikaf merupakan sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Dalil yang mendukung ibadah ini adalah firman Allah dalam Al-Qur’an:
….وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ
“...Dan janganlah kamu campuri mereka (istri-istrimu) ketika kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)
Selain itu, Rasulullah SAW selalu melakukan itikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis berikut:
"Rasulullah SAW selalu beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebelum melakukan itikaf, ada beberapa syarat dan rukun yang harus diperhatikan. Berikut syarat dari itikaf:
Muslim – Hanya seorang Muslim yang sah melakukan itikaf.
Berakal sehat – Orang yang mengalami gangguan mental tidak diwajibkan itikaf.
Suci dari hadas besar – Orang yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan beritikaf.
Dilakukan di masjid – Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, itikaf hanya boleh dilakukan di dalam masjid.
Sementara untuk rukun itikaf adalah sebagai berikut.
Niat – Niat ikhlas karena Allah SWT untuk beritikaf.
Berdiam diri di masjid – Waktu minimalnya adalah sejenak, namun lebih utama jika dilakukan sepanjang sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Mengisi waktu dengan ibadah – Melaksanakan shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa.
Sebagaimana dijelaskan di atas, Itikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid. Maka jika Anda baru pertama kali ingin melakukan itikaf, berikut langkah-langkahnya:
Hal pertama yang tentu harus dilakukan adalah pilihlah masjid yang memiliki fasilitas memadai untuk itikaf, seperti adanya tempat wudhu, kamar mandi, dan lingkungan yang kondusif untuk beribadah. Sebab Anda akan lama bahkan menginap beberapa hari ketika melakukan itikaf. Maka hal utama adalah memilih masjid yang mendukung kegiatan itikaf. Masjid itikaf tentu tak harus besar dan bagus, selama ada fasilitas yang mendukung.
Kemudian hal kedua ketika ingin melaksanakan itikaf tentu dengan mempersiapkan perlengkapan pribadi, sebab itikaf artinya Anda akan menginap di dalam masjid selama itikaf dilakukan. Adapun perlengkapan pribadi yang dibawa antara lain:
Al-Qur’an
Sajadah
Baju ganti secukupnya
Peralatan mandi
Makanan ringan untuk sahur dan berbuka
Ketika sudah memutuskan masjid untuk itikaf dana membawa peralatan, maka datangilah masjid tersebut. Namun sebelum memasuki masjid, niatkan itikaf hanya untuk mencari ridha Allah SWT, bukan untuk pamer atau sekadar berkumpul dengan teman.
Apapun yang dimulai dengan niat ikhlas maka akan mendapat berkah dan ridha Allah serta menghasilkan kebaikan yang bernilai pahala. Dalam Islam, niat yang tulus karena Allah menjadikan setiap amal lebih bermakna, sebagaimana disebutkan dalam hadis:
"Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan..." (HR. Bukhari & Muslim).
Isi Waktu dengan Ibadah
Sebagaimana tujuan itikaf mendapatkan rahmat Allah SWT dan ampunannya, maka gunakan waktu itikaf untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Berikut beberapa ibadah yang bisa dilakukan saat itikaf:
Shalat sunnah seperti tahajud dan witir
Membaca dan merenungi Al-Qur’an
Berzikir dan berdoa
Memperbanyak istighfar dan taubat
Saat melakukan itikaf, sebaiknya hindari berbicara yang tidak bermanfaat, bermain ponsel, atau aktivitas yang dapat mengurangi kekhusyukan.
Meski silaturahmi itu baik dan diajurkan, namun saat itikaf sebaiknya Anda fokus dengan ibadah, agar mendapatkan ampunan dan rahmat Allah SWT.
Sebagaimana tujuan itikaf di 10 malam terakhir Ramadhan, maka saat itikaf manfaatkanlah untuk menjemput malam Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda: "Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
Oleh karena itu, fokuskan itikaf untuk memperbanyak doa dan istighfar agar Allah SWT memberikan grasi ampunanNya kepada kita.
Tidak mungkin Nabi Muhammad SAW melakukan itikaf tanpa alasan. Berikut beberapa keutaaman dari itikaf di 10 malam terakhir Ramadhan.
Mendapat pahala seperti beribadah selama 1000 bulan – Terutama jika mendapatkan Lailatul Qadar.
Mendekatkan diri kepada Allah – Dengan fokus beribadah tanpa gangguan duniawi.
Menghapus dosa-dosa – Dengan memperbanyak istighfar dan taubat.
Menjaga hati dari kemaksiatan – Menghindarkan diri dari pengaruh negatif dunia luar.
Itulah panduan praktis bagi pemula yang ingin mencoba itikaf, ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Untuk pemula, penting untuk memahami niat, tata cara, dan amalan yang dianjurkan selama itikaf. Dengan persiapan yang matang dan niat yang ikhlas, itikaf dapat menjadi pengalaman spiritual yang mendalam dan membawa keberkahan dalam hidup.
Semoga Allah memudahkan kita semua untuk menjalankan itikaf dengan penuh kekhusyukan dan meraih malam Lailatul Qadar. Aamiin. (put)
Load more