News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Walau Belum Bela Timnas Indonesia, Pemain Naturalisasi ini Punya Pengalaman Pahit di Prancis hingga Mualaf karena...

Pemain naturalisasi ini pernah mencuri perhatian tak pernah dipanggil ke Timnas Indonesia. Namun, ia memiliki kisah perjalanan di Prancis dan mualaf yang lucu.
Jumat, 21 Maret 2025 - 19:37 WIB
Penyerang naturalisasi yang tidak pernah perkuat Timnas Indonesia, Silvio Escobar saat tekan kontrak di Persija Jakarta
Sumber :
  • Persija Jakarta

tvOnenews.com - Pemain naturalisasi yang belum pernah membela Timnas Indonesia ini memiliki kisah pengalaman pahit di Prancis, hingga menemukan titik di mana ia memutuskan mualaf.

Pemain naturalisasi itu adalah sosok Silvio Escobar. Ia sempat menyita perhatian publik karena belum pernah mendapat kesempatan membela Timnas Indonesia.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Terlepas dari kiprahnya belum bisa memperkuat Timnas Indonesia, Silvio Escobar membagikan kisahnya saat berada di Prancis dan menjadi seorang mualaf saat bertengger di Liga Indonesia.

Silvio Escobar mulanya lebih dulu menceritakan perjalanannya menuju Prancis saat ingin memulai kariernya sebagai pesepak bola untuk berlaga di Indonesia.

Cerita Pengalaman Silvio Escobar di Prancis

Silvio Escobar di acara Sportcast77
Silvio Escobar di acara Sportcast77
Sumber :
  • tangkapan layar Youtube Sport77 Official

 

Dalam suatu podcast, Escobar menjelaskan setelah lama berkiprah di negara kelahirannya yakni Paraguay, ia mendapat tawaran dari seorang agen agar bisa berlaga di Indonesia.

Escobar pun mengatakan, ia harus transit ke beberapa negara untuk bisa tiba di Indonesia. Brasil sebagai negara yang dikunjungi pertama kalinya saat melakukan perjalanan menuju Tanah Air.

"Dari Paraguay ke Brasil terus ke Paris lalu Singapura. Saat sampai di Brasil, saya masih oke bisa bahasanya karena saya juga mengerti," ujar Silvio Escobar dilansir tvOnenews.com dari YouTube Sport77 Official, Jumat (21/3/2025).

Setelah dari Brasil langsung transit menuju Paris, Prancis. Escobar mengakui sampai merasa kebingungan saat baru tiba di bandara utama di Paris.

"Saat di bandara luas banget bandaranya. Tapi saya di mana ini, saya mau ke mana ini karena tidak bisa bahasa Inggris, tidak bisa apa-apa," terang dia.

Escobar beruntung bertemu dengan orang Colombia karena masih satu bahasa. Ia pun mendapat petunjuk agar bisa menuju pesawat yang akan terbang ke Singapura.

Namun demikian, ia mulai merasakan perjalanan pahitnya. Ketika ingin terbang, harus menunggu kedatangan pesawat selama 11 jam di bandara.

"11 jam saya duduk di depan pintu. Di situ karena enggak tahu ke mana, enggak tahu bahasa Inggris, demi Allah. Setelah itu ke Singapura dan lebih parah lagi saya bingung semuanya berbahasa Inggris," jelasnya.

Alhasil, mantan penyerang Persija Jakarta itu tiba di Indonesia, walaupun saat itu masih belum mengetahui klub apa yang ingin dibela pertama kalinya.

Seiring berjalannya waktu, Silvio Escobar menemukan titik terang kariernya. Ia pertama kali membela Persepam Madura yang kini berganti nama menjadi Persepam Pamekasan pada musim 2015.

Mualaf di Indonesia

Escobar menyampaikan bahwa, Persepam tidak sekadar klub pertama kalinya menjajaki sepak bola di Indonesia, melainkan menjadi awal mula mengenali agama Islam.

Escobar merupakan pemain naturalisasi kelahiran asal Asuncion, Paraguay pada 18 Juli 1986. Ia juga dibesarkan dalam keluarga menganut agama Katolik.

Namun demikian, mantan pemain Persija itu akhirnya memeluk agama Islam saat sibuk bercokol dengan Persepam pada 2015 lalu.

"Tahun 2014 ada asisten pelatih di Persepam ajak saya untuk masuk Islam karena saya tanya. Saya lihat teman-teman saya sabar, santai," kata dia.

Setelah mualaf, ia pun menikahi wanita asal Indonesia bernama Merry. Pihak keluarganya di Paraguay tidak mempermasalahkan pilihannya.

Perjalanan Mualaf yang Lucu

Silvio Escobar juga menceritakan kisah lucu sebelum memantapkan keputusannya berpindah dari Katolik ke agama Islam.

Sebelum mualaf, mantan penyerang Persela dan Perseru Serui itu memperoleh informasi, salah satu persyaratan menjadi Muslim harus sunat.

Sunat menunjukkan seorang pria Muslim mengikuti sunnah atau anjuran dari Rasulullah SAW. Namun, ia mengatakan sunat membuatnya ketakutan.

Escobar merasa ketakutan karena pada awalnya menganggap sunat bahwa, kegiatan memotong alat kelaminnya. Ia pun bertanya kepada salah satu temannya yang pernah bersyahadat saat di Jakarta.

"Jumat pagi saya bangun, saya pun memutuskan sendiri jalan untuk sunat," ucap Escobar.

Ketika di klinik, Silvio Escobar merasa malu karena alat kelaminnya akan dilihat dan dieksekusi oleh tim medis. Terlebih lagi, mereka mayoritas perempuan.

"Saya datang di klinik, saya masuk. Semua suster di situ malu sekali. Tapi ya sudah masuk ya sudah. Terbuka saja," kelakarnya.

"Mereka (tim medis) bilang butuh 15 hari untuk sembuh, namun keringnya baru satu bulan. Apalagi belum laser," tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, Silvio Escobar bukanlah menjadi pemain naturalisasi yang asing di kancah sepak bola Indonesia.

Escobar telah bermain di berbagai klub ternama, seperti Persepam, PSM Makassar, Badak Lampung FC, Perseru Serui, Persija Jakarta, PSIS Semarang, Mitra Kukar, PS Tira-Kabo, PSMS Medan.

Kemudian, ia juga pernah membela Persiraja Banda Aceh, Madura United, Persela Lamongan, Semen Padang, Dejan FC, hingga kini memperkuat Persipa Pati.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Nahasnya, Silvio Escobar belum pernah mendapat lirikan dari PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia sejak resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 2020.

(hap)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Yudai Yamamoto Jadi Wasit Asing Full Time Pertama di Indonesia, Ini Alasannya

Pria berusia 42 tahun itu akan mulai bekerja pada bulan depan dengan durasi kontrak selama 1,5 musim. Yudai Yamamoto mengaku memiliki alasan khusus mengapa menerima tawaran ini.
Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bicara soal Peluang John Herdman Dipecat dari Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Diganti, Bung Harpa: Ngapain Diganti

Bung Harpa bicara soal kemungkinan John Herdman dipecat dari Timnas Indonesia jika terjadi pergantian Ketua Umum PSSI, apakah akan dipecat atau dipertahankan?
Tak Perlu Membalas, Baca Doa Perlindungan Agar Terhindar dari Kedzaliman Membuat Hati Lebih Tenang

Tak Perlu Membalas, Baca Doa Perlindungan Agar Terhindar dari Kedzaliman Membuat Hati Lebih Tenang

Salah satu ikhtiar terbaik adalah memanjatkan doa agar Allah memberikan perlindungan dari orang-orang dzalim serta menentramkan hati dari rasa marah dan dendam
Pulang ke Tim Debutan, Megawati Hangestri Targetkan Titel Juara Back to Back untuk Jakarta Pertamina Enduro

Pulang ke Tim Debutan, Megawati Hangestri Targetkan Titel Juara Back to Back untuk Jakarta Pertamina Enduro

Megawati Hangestri menilai mempertahankan gelar jauh lebih sulit dibandingkan saat meraihnya, terutama karena timnya kini berstatus sebagai juara bertahan.

Trending

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

ASDP Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru di Bakauheni Dimulai Hari ini 23 Desember 2025

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan lonjakan tertinggi arus mudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, akan terjadi pada H-2 atau Selasa (23/12) menjelang perayaan Natal 2025. 
Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran Hanguskan Kawasan Padat Penduduk di Wijaya Kusuma Jakarta Barat

Kebakaran melanda delapan rumah di kawasan padat penduduk, Jalan Karya Dalam III, Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Senin (22/12) malam.
Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Kemenag Resmikan Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Buktikan Negara Hadir Layani Umat Beragama

Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia, Gugun Gumilar hadiri dalam acara pemasangan papan nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Senin (22/12)
Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Pembunuhan Mahasiswi di Probolinggo, Keluarga Tuntut Oknum Polisi Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi oleh oknum polisi Probolinggo memasuki babak baru. Tim Kuasa Hukum Korban dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) LIRA Jawa Timur menegaskan bahwa perkara yang dilaporkan ke Polda Jawa Timur bukanlah tindak pidana biasa, melainkan dugaan kejahatan berat yang mengarah pada pembunuhan berencana.
Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Belum Terima Surat Resmi Hasil Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Cs Tagih ke Polda Metro

Kuasa hukum Roy Suryo dan kawan-kawan, Ahmad Khozinudin, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan,
Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Kronologi Penumpang Bus Transjakarta Dimarahi Ibu-ibu karena Kursi Viral, Lagi Sakit Kepala Berujung Dimaki-maki

Penumpang Bus Transjakarta dimaki-maki oleh ibu-ibu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ia menceritakan kronologi terjadi di kursi non-prioritas.
Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Mahasiswi UMM Diduga Dibunuh hingga Dirudapaksa Kakak Ipar, Keluarga Minta Bripda AS Dihukum Mati

Kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Faradila Amalia Najwa (21) oleh oknum polisi Probolinggo yang tak lain adalah kakak ipar..
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT