tvOnenews.com - Lebih dari 404 warga Palestina tewas dan 562 lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel ke Jalur Gaza pada Selasa (18/3/2025) yang melanggar kesepakatan gencatan senjata, demikian menurut otoritas kesehatan setempat.
"Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan upaya penyelamatan mereka masih berlangsung," menurut Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataan mereka.
Militer Zionis Israel pada Selasa menyatakan bahwa mereka melancarkan pengeboman udara ke Gaza, sehingga menjadi operasi militer terbesar sejak gencatan senjata dengan Hamas berlaku pada 19 Januari lalu.
Kantor Media Pemerintah Gaza menyatakan, tak sedikit keluarga yang habis terbunuh akibat serangan Israel. Kondisi tersebut diperparah dengan keterbatasan ambulans dan regu pertahanan sipil untuk mengevakuasi para korban ke rumah sakit.
Dalam acara Iftar Talk yang digelar di Jakarta oleh Institute for Humanitarian Islam pada Selasa (18/3/2025) dengan tajuk "Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump", Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash menegaskan bahwa bangsa Palestina akan tetap berdiri di tanah airnya yang sudah ditinggalinya sejak 6.000 tahun lalu.
Mahmoud juga mengajak semua umat Islam bahwa membela Palestina bukan saja tugas bangsa, tapi juga tugas agama. Sebab, Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Islam untuk menjaga Palestina dan sudah banyak sahabat datang ke sana.
“Karena itu kami mengajak umat Muslim di dunia dukung kemerdekaan Palestina,” tandasnya.
Load more