Teks Khutbah Jumat Singkat Ramadhan 2025: Menjaga Kesucian Puasa dengan Menahan Hawa Nafsu
- iStockPhoto
Ma'asyiral muslimin rahimahumullah
Pada kesempatan yang berbahagia ini, khatib ingin mengingatkan diri sendiri dan jemaah sekalian tentang pentingnya menjaga kesucian puasa dengan menahan hawa nafsu.
Khatib hanya menegaskan, Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, melainkan juga menahan diri dari segala bentuk kemaksiatan yang dapat mengurangi atau bahkan menghapus pahala puasa.
Oleh karena itu, marilah kita memanfaatkan bulan yang penuh keberkahan ini sebagai sarana untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Dalam tema ini, pertama-tama akan menyampaikan apa saja hakikat antara puasa dan hawa nafsu, sebagaimana diabadikan dalam Surat Al-Baqarah sebagai redaksi dalil Al-Quran mengenai puasa Ramadhan, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Dalam tafsir ayat 183 tersebut memberikan penegasan bahwa, tujuan utama dari puasa adalah untuk meningkatkan ketakwaan. Cara untuk mencapai ketakwaan salah satunya adalah dengan mengendalikan hawa nafsu, Rasulullah SAW juga bersabda:
"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan buruk, maka Allah tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari)
Hadis ini mengajarkan bahwa ibadah puasa tidak hanya terbatas pada aspek fisik, tetapi juga mencakup aspek mental dan spiritual. Oleh karena itu, menahan hawa nafsu adalah bagian penting dalam menjaga kesucian puasa.
Sidang Jumat yang diberkahi Allah
Ada beberapa jenis hawa nafsu yang wajib menjadi tugas kita agar selalu mengendalikan hal-hal yang membatalkan puasa.
Pertama, nafsu makan dan minum. Puasa melatih kita untuk tidak berlebihan dalam makan dan minum, Rasulullah SAW bersabda:
Load more