Bagaimana Cara Bebas dari Rasa Iri? Begini Saran Nabi
- Ilustrasi/Pexels
Perlu diingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah SWT. Seperti halnya barang titipan, suatu saat bisa diambil kembali. Hari ini kita mungkin diberi kesehatan, kekayaan, atau kebahagiaan, tetapi semua itu bisa berubah sesuai kehendak Allah. Oleh karena itu, jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki saat ini dan menjaganya dengan sebaik-baiknya.
Rasa iri sering muncul ketika kita mulai membandingkan kehidupan sendiri dengan orang lain. Di era digital saat ini, media sosial sering menampilkan gambaran kesempurnaan—baik dalam hal kesuksesan, kebahagiaan, maupun kehidupan keluarga. Tanpa disadari, kita lebih sering fokus pada apa yang dimiliki orang lain dibandingkan mensyukuri apa yang telah ada dalam hidup kita.
Namun, perlu diingat bahwa apa yang terlihat di media sosial hanyalah sebagian kecil dari realitas seseorang. Kita tidak mengetahui perjuangan, tantangan, atau kesulitan yang mereka hadapi di balik layar. Oleh karena itu, terus-menerus membandingkan diri hanya akan menjauhkan kita dari rasa syukur dan membuat kita lebih mudah mengeluh serta merasa tidak puas dengan kehidupan sendiri.
Padahal Islam mengajarkan, Allah telah menetapkan rezeki bagi setiap makhluk-Nya. Tidak ada satupun yang terabaikan dalam ketetapan-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
"Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz)." (QS. Hud [11]: 6)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap manusia telah diberikan rezeki sesuai dengan takdir yang telah Allah tetapkan. Oleh sebab itu, tidak perlu iri terhadap apa yang dimiliki orang lain, karena apa yang ada dalam hidup kita saat ini adalah yang terbaik menurut Allah.
Load more